Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Buat Jalur Alternatif Pejalan Kaki dalam Pengerjaan Trotoar Margonda, Pemkot Depok: Mohon Bersabar

Kompas.com - 11/10/2022, 19:48 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Citra Indah Yulianty mengakui pihaknya tak menyediakan jalur alternatif atau darurat bagi pejalan kaki ketika pengerjaan penataan trotoar di Jalan Raya Margonda berlangsung.

"Tidak dibuat jalur alternatif atau darurat buat pejalan kaki. Jadi mungkin kami bukan tidak menghormati pengguna jalan," kata Citra ditemui di Jalan Raya Margonda, Selasa (11/10/2022).

Namun, Citra meminta pejalan kaki atau pengguna jalan untuk bersabar karena pengerjaan penataan trotoar diperkirakan selesai pada 16 Desember 2022 mendatang.

"Jadi mohon untuk bersabar, mudah-mudahan sebelum 16 Desember sudah selesai pengerjaannya," kata dia.

Baca juga: Penataan Trotoar di Jalan Margonda, Pemkot Depok: Berkonsep Futuristik dan Instagramable

Lebih jauh, Citra menuturkan, nantinya hasil penataan trotoar di Jalan Margonda Raya akan menambah kenyamanan pejalan kaki.

Sebab, trotoar itu bakal dilengkapi dengan fasilitas umum seperti kursi.

"Insya Allah, kalau sudah cakep warga juga nyaman karena instagramable seperti di kota-kota lain. Orang-orang bisa berfoto ria, nyaman, dan ada kursi-kursinya juga," imbuh dia.

Salah seorang pejalan kaki bernama Widio Putra sempat mengeluhkan pengerjaan penataan trotoar segmen III di sepanjang Jalan Margonda Raya, yang telah berlangsung sejak 6 September 2022.

Pasalnya, sisa-sisa material trotoar yang telah dibongkar tak kunjung diangkut oleh pihak kontraktor sehingga mengganggu aktivitas pejalan kaki.

Baca juga: Penampakan Puing-puing Trotoar di Jalan Margonda Raya Depok yang Berserakan hingga Dikeluhkan Pejalan Kaki

Widio mengatakan, kondisi trotoar itu sangat membahayakan dirinya yang setiap hari memanfaatkan trotoar untuk beraktivitas.

"Jujur, saya sebagai pejalan kaki sedikit terganggu. Karena kalau kami lewat atau jalannya agak ke jalan raya itu bisa membahayakan buat saya atau pejalan kaki yang lain," kata Widio kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Widio mengaku merasa kesulitan untuk berjalan di trotoar dalam kondisi sisa material berserakan.

"Saya mikirnya, kami aja yang muda sulit melewati jalan atau trotoar yang kondisinya seperti itu, apalagi orang lanjut usia yang membutuhkan space jalan yang baik," ujar Widio.

Baca juga: Puing Trotoar di Jalan Margonda Berserakan, Pakar: Harus Ada Rencana Induk Jalur Pejalan Kaki Terpadu

Di sisi lain, Widio mengapresiasi usaha pemerintah yang memperbaiki trotoar di Jalan Margonda Raya yang sebelumnya berlubang.

Widio berharap, penataan trotoar di wilayah itu cepat selesai sesuai target yang sudah ditentukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com