Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Labfor Periksa Benda Mirip Proyektil dari Rumah WNA Diduga Terkena Peluru Nyasar

Kompas.com - 13/10/2022, 15:44 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Benda mirip proyektil di rumah warga negara asing (WNA) di Cilandak, Jakarta Selatan, diserahkan ke Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri.

Sebagai informasi, rumah yang ditempati WNA Jerman tersebut sebelumnya terkena tembakan peluru nyasar.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwhandy mengatakan, benda berbahan logam tersebut kini tengah diidentifikasi oleh Tim Labfor Polri.

Baca juga: Rumah WNA di Cilandak Diduga Kena Peluru Nyasar, Proyektil Ditemukan ART saat Menyapu

Hal itu untuk memastikan apakah benda tersebut adalah proyektil dari peluru yang diduga mengenai rumah tersebut.

"Sedang dianalisa oleh tim Laboratorium Forensik Polri, untuk menentukan jenis benda seperti proyektil yang kami temukan ini," ujar Irwhandy, Kamis (13/10/2022).

Irwhandy enggan berspekulasi soal dugaan insiden peluru nyasar yang mengenai rumah WNA di kawasan Cilandak tersebut.

Baca juga: Saat Kejadian Peluru Nyasar, WNA Pemilik Rumah di Cilandak Sedang di Luar Negeri

Dia hanya mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih harus menunggu hasil identifikasi terhadap benda menyerupai proyektil oleh Tim Labfor Polri.

"Saya tidak mau berspekulasi kan kami harus melalui metode scientific. Kami tentukan dulu ini apa? benda ini jenisnya apa? Karena kami harus tentukan arahnya dari mana. Jadi tidak bisa ujug-ujug (tiba-tiba)," kata Irwhandy.

Sebelumnya, Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Cilandak Kompol Multazam mengatakan, penyidik tengah menyelidiki kasus dugaan peluru nyasar mengenai rumah WNA yang terjadi pada Selasa (11/10/2022).

"Iya masih diselidiki dan masih berproses," ujar Multazam.

Baca juga: Rumah di Cilandak yang Diduga Terkena Peluru Nyasar Dihuni Warga Negara Jerman

Tim gabungan dari Polsek Cilandak dan Polres Metro Jakarta Selatan telah mendatangi lokasi untuk olah TKP. Dari situ, petugas menemukan satu logam dan pecahan kaca yang saat ini telah disita untuk barang bukti.

"(Soal logam itu) proyektil atau bukan yang menentukan adalah ahli. Sampel pecahan kaca dan butiran logam yang ditemukan di tkp sedang kami ajukan ke puslabfor. Lagi diuji," kata Multazam.

Multazam menegaskan, peristiwa yang terjadi bukan merupakan aksi teror, namun sampai saat ini diduga merupakan peluru nyasar.

Dia memastikan tidak ada korban dari peristiwa dugaan peluru nyasar di rumah warga di Antasari, Cilandak itu.

"Tidak ada korban luka maupun jiwa," kata Multazam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com