DEPOK, KOMPAS.com - Proses pencarian satu siswa SMP-IT Al Hikmah Depok bernama Andini (15) yang dinyatakan hilang saat hiking di Curug Kembar, Cisarua, Kabupaten Bogor pada Rabu (12/10/2022), masih terus dilanjutkan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Raden Gandara Budiana.
Menurut dia, proses pencarian itu melibatkan tim gabungan dari Kabupaten Bogor dan Kota Depok yang meliputi Basarnas, Dinas Damkar serta PMI.
Gandar menyebutkan, proses pencarian satu siswa itu dilanjutkan dengan upaya susur sungai.
Baca juga: Disdik Depok Bakal Evaluasi Kegiatan LDKS di Alam Terbuka Usai Musibah SMP-IT Al Hikmah
"Hari ini rencana akan dilanjutkan susur sungai dengan melibatkan empat orang anggota Damkar dan peralatan lengkap," kata Gandara saat dihubungi, Jumat (14/10/2022).
Selain pencarian di Kabupaten Bogor, proses pencarian di Kota Depok juga tak terlepas dari penyisiran di aliran Kali Ciliwung dengan melibatkan unsur komunitas.
"Di Kota Depok sendiri akan dilakukan penelusuran di Kali Ciliwung oleh Tim Damkar dengan melibatkan satu perahu dan enam orang anggota," kata Gandara.
"Komunitas Ciliwung juga kita koordinasi untuk pemantauan selalu," sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengungkapkan, proses pencarian terkendala cuaca ekstrem, kondisi gelap, dan banyaknya pecahan anak sungai di antara bukit-bukit Puncak Bogor.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Wakil Wali Kota Depok Minta Hindari Kegiatan Alam hingga Akhir Tahun
Bukan itu saja, debit sungai di aliran curug itu pun sangat deras sehingga petugas juga perlu diperhitungkan.
"Iya kendala kita karena cuaca yang terus menerus hujan, kondisi gelap dan banyaknya pecahan anak sungai, kondisi di sana memang sungai kecil," kata Aris saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Untuk pencarian hari ini, tim SAR gabungan sudah dibagi beberapa petugas menyusuri ke sejumlah titik.
Proses pencarian dilakukan dengan memperluas area penyusuran dari lokasi awal tempat korban terseret hingga ke aliran Sungai Ciliwung.
Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda korban muncul atau ditemukan.
"Kami fokus pada aliran-aliran cabang sungai yang memang sangat berpotensi dilewatin. Jadi kita susuri itu, kemudian kita informasikan lewat relawan bencana lain dan turut serta mengawasi," ucapnya
"Setiap aliran yang berpotensi selalu kita fokuskan, jadi tidak ada spot untuk mencari hal ini karena harus butuh ketelitian, dan juga memperhitungkan keselamatan petugas," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.