Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Remaja di Tangerang Bawa Celurit Saat Nongkrong, Diduga Digunakan untuk Tawuran

Kompas.com - 24/10/2022, 10:21 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 16 remaja tanggung ditangkap oleh petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Cisoka karena terindikasi kuat akan tawuran menggunakan senjata tajam pada Minggu (23/10/2022) malam.

Mereka diamankan di Taman Adiyasa, Blok C, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cisoka, Inspektur Dua (Ipda) Muklis mengatakan, petugas mendapatkan informasi adanya segerombolan pemuda yang sedang nongkrong di komplek Taman Adiyasa.

Kemudian, kepolisian pun langsung memeriksa lokasi tersebut. Benar saja, saat diperiksa polisi menemukan 16 pemuda dan enam buah senjata tajam.

Baca juga: Tawuran Remaja di Pesanggrahan, Geng Setan Malam dan Tangerang 08 Janjian di Instagram

"Semua pemuda yang nongkrong dan sajam (senjata tajam) yang ditemukan kami bawa ke Polsek Cisoka," ujar Muklis, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (24/10/2022).

Setelah diperiksa, enam dari 16 pemuda tersebut mengaku memiliki senjata tajam. Kata enam remaja itu, senjata tajam disembunyikan di rumah kosong dekat Taman Adiyasa.

"Enam orang kami tetapkan sebagai tersangka atas pengakuannya memiliki senjata tajam seperti celurit sepanjang 1,5 meter dan lainnya," tutur Muklis.

Dari enam tersangka, kata Muklis, tiga di antaranya belum mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) alias masih di bawah umur.

"Tersangka dewasa berinisial MF, CK dan MA. Sementara yang dibawah umur AA, WS dan MRS. Mereka semua merupakan warga perumahan Taman Adiyasa," ujarnya.

Baca juga: Heru Budi dan Kapolda Metro Bertemu, Bahas Isu Tawuran Manggarai hingga Kemacetan Jakarta

Sementara, sepuluh remaja yang turut ditangkap itu diberikan pembinaan dan dipanggil orang tuanya sebelum dipulangkan.

"Tidak hanya diberikan pembinaan, mereka juga membuat perjanjian yang disaksikan oleh orang tua masing-masih untuk tidak melakukan tawuran dan bergabung dengan gengster," tutur Muklis.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Belasan Remaja Tangerang Bawa Celurit Saat Nongkrong, 3 Masih di Bawah Umur Jadi Tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com