JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan tarif angkutan kota (angkot) di Jakarta yang sudah ditetapkan sebesar 20 persen tak lantas membuat sopir angkot semringah.
Sopir angkot justru mengeluhkan makin sepinya penumpang pascakenaikan tarif.
Sarjad, sopir angkot 03A jurusan Roxy-Karet, mengakui bahwa pendapatannya menurun setelah tarif angkot resmi naik.
Seharian menyetir angkot keliling Ibu Kota, uang yang didapat Sarjad tak seberapa.
"Kemarin kalau enggak salah dapat Rp 28.000 (pendapatan bersih), imbas penumpang pada naik ojek online," kata Sarjad saat ditemui di kawasan Roxy, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Curahan Hati Sopir Angkot Semenjak Tarif Naik: Penumpang Beralih ke Ojol
Sarjad sendiri merupakan sopir angkot tembak sehingga ia harus menyetorkan uang sebesar Rp 150.000 per hari kepada pemilik angkot.
Namun, dalam mencari rezeki tak selalu berjalan mulus.
Terkadang pendapatan Sarjad tak memenuhi target untuk setoran ke pemilik angkot sehingga ia rela menunda untuk makan siang agar memenuhi tanggung jawabnya sebagai sopir tembak.
"(Kalau belum Rp 150.000) saya sering enggak kesedia buat makan siang," katanya.
Sebelum tarif angkot naik, kata Sarjad, tarif angkot dari Roxy menuju Karet penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 4.000. Namun, saat ini untuk jurusan itu tarifnya menjadi Rp 5.000.
Baca juga: Tarif Angkot di Jakarta Naik Rp 1.000, Organda: Karena Biaya Operasional Makin Berat...
Ditambah lagi, masih ada beberapa penumpang yang belum mengetahui naiknya tarif angkot di Jakarta sehingga ada sesekali penumpang membayar biaya perjalanan sebesar Rp 4.000.
Namun ,ia tak mengambil pusing, Sarjad tetap menerima uang yang dibayarkan penumpang.
"Kadang ada orang tetap kasih Rp 4.000 karena enggak tahu, tapi saya terima saja," ungkap dia.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dewan Trasnportasi Kota Jakarta (DTKJ), dan Organda DKI Jakarta sepakat menaikan angkot di Ibu Kota sebesar 20 persen.
"Usulan semula Rp 5.000 menjadi Rp 6.000 atau kenaikan 20 persen sudah disetujui," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Baca juga: Disepakati, Tarif Angkot di Jakarta Naik 20 Persen