Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Menangis karena Tabungan Dimakan Rayap, Kini Pria Disabilitas di Depok Bahagia berkat Bantuan Pembaca Kompas.com

Kompas.com - 28/10/2022, 06:29 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Raut wajah Abdul Latief (24), memancarkan rasa senang saat menerima bantuan dari pembaca Kompas.com. Tak ada lagi air mata yang membasahi wajahnya seperti beberapa waktu lalu.

Latief, pria penyandang disabilitas, menerima donasi hasil penggalangan dana oleh pembaca Kompas.com melalui Kitabisa.com sebesar Rp 4.459.682.

Dia menggunakan uang bantuan tersebut sebagai modal untuk membuka jasa isi ulang pulsa ponsel dan token listrik di rumahnya yang terletak di Jalan Kampung Benda Barat, Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Selain itu, Latief bersama kakanya, Mimi, juga menggunakan sebagian besar uang tersebut untuk membuka warung yang menjual kebutuhan rumah tangga.

Baca juga: Uang Tabungannya Dimakan Rayap, Pria Disabilitas di Depok Menangis karena Khawatir Gagal Buka Usaha

Sebagai informasi, anak ke-11 dari seorang ibu bernama Suhaimi itu telah menginspirasi para pembaca Kompas.com lantaran tekadnya yang ingin membanggakan kedua orangtua melalui usaha yang dia miliki.

"Alhamdulillah senang banget, bahagia bisa buka usaha. Memang dari dulunya pengin ngumpulin, akhirnya dapat rezeki," kata Latief saat ditemui Kompas.com, Rabu.

Bantuan dari pembaca Kompas.com melalui rekening Kitabisa.com akhirnya membatu Latief mewujudkan cita-citanya.

Bahkan, kini konter Latief Cell sudah memiliki cukup banyak pelanggan yang rutin membeli token listrik maupun mengisi pulsa lantaran lokasinya yang strategis dan mudah diakses saat keadaan mendesak pada malam hari.

"Ada, kemarin. Di jam 10 malam," kata Latief.

Baca juga: Uang Rusak Dimakan Rayap, Berikut Syarat agar Bisa Ditukar di Bank

Latief tak lupa mengucap syukur serta berterima kasih atas benih-benih kebaikan pembaca Kompas.com yang telah membantunya.

"Terima kasih banyak atas bantuannya, saya merasa bahagia sekali. Besar rasa syukur saya menerima kebaikan dari semuanya, khususnya pembaca Kompas.com, dengan adanya bantuan ini meringankan keadaan saya," ungkap Latief.

Tabungan modal usaha dimakan rayap

Sebelum wajahnya semringah seperti saat ini, Latief sempat gigit jari lantaran uang yang telah ditabungnya untuk membuka usaha habis dimakan rayap.

Peristiwa pahit itu dia ketahui saat membuka kotak celengan yang disimpan di kolong lemari pakaian di rumahnya.

Sudah dua tahun Latief menabung untuk keperluan modal usaha konter pulsa.

Saat Kompas.com menemui Latief di kediamannya, pria tersebut menunjukkan plastik berisi sisa-sisa serpihan uang pecahan Rp 100.000 yang sudah dimakan rayap.

Baca juga: Video Viral Nurhaya Tangisi Uang Rp 15 Juta Miliknya yang Hancur Dimakan Rayap, Begini Ceritanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com