Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Jakarta Akan Terima Hibah Rp 206 Miliar dari Pemprov DKI untuk Pemilu 2024

Kompas.com - 31/10/2022, 13:36 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta mengaku akan menerima dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebesar Rp 206 miliar.

Hibah tersebut akan digunakan untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ketua Bawaslu DKI Jakarta Munandar Nugraha menuturkan, dana hibah itu berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2023.

"Untuk pilkada, kami sudah dapat pembicaraan terkait dana hibah, (sebesar) Rp 206 miliar dana hibah untuk pilkada nanti," tutur dia usai menemui Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Senin (31/10/2022).

"(Hibah bersumber dari) APBD (DKI 2023)," sambung dia.

Baca juga: Ketika AKBP Dody Prawiranegara dkk Ajukan Justice Collaborator, Siap Bongkar Peran Teddy Minahasa dalam Jual Beli Narkoba

Munandar mengakui bahwa dana hibah itu merupakan salah satu hal yang dibahas dengan Heru pada Senin ini. Selain dana hibah, ia mengaku membahas hal lain dengan Heru.

Ia menyatakan, Heru telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan Bawaslu DKI terkait Pemilu 2024.

Menurut Munandar, Pemprov DKI telah mengizinkan Bawaslu DKI memakai aset daerah untuk penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Alhamdulillah Pak Gubernur (Heru) sudah menyerahkan, berkomitmen, agar kami saling bersinergi dan akan mengoptimalkan fasilitas daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata Munandar.

Baca juga: Penonton Konser Berdendang Bergoyang Capai 21.000, Kapasitas Istora Senayan untuk 10.000 Orang

Munandar melanjutkan, aset daerah yang dimaksud yakni ruangan untuk pengawas kecamatan (panwascam) di 44 kecamatan se-DKI Jakarta.

Adapun panwascam telah dilantik oleh Bawaslu DKI beberapa waktu lalu.

"Di seluruh 44 kecamatan di DKI Jakarta sudah difasilitasi tempatnya," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com