Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rogoh Kocek Rp 10 Juta, Penonton "Berdendang Bergoyang" Asal Riau Kecewa Hanya Nikmati 4 Penampil

Kompas.com - 01/11/2022, 13:17 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dihentikannya festival musik "Berdendang Bergoyang" oleh aparat kepolisian menyisakan kekecewaan di hati para penontonnya.

Oriza Sativa (23) salah satunya.

Ia jauh-jauh terbang dari rumahnya di Pekanbaru, Riau, ke Jakarta untuk menyaksikan festival musik yang rencananya digelar sejak Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022).

Tetapi, karena acara itu dihentikan pada Sabtu malam, ia hanya menyaksikan empat dari sekian banyak penampil di acara tersebut.

"Intinya, aku cuma nonton Isyana Sarasvati, Kahitna, Andien, dan Rhoma Irama. Itu saja sudah," ujar Oriza saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Saat Kekacauan Festival Berdendang Bergoyang Diusut Polisi...

Salah satu penampil yang sebenarnya ia ingin tonton adalah Feel Koplo.

Sayangnya, situasi acara pada hari kedua sangat tidak kondusif karena overkapasitas, sehingga ia serta teman-temannya tidak bisa menonton. 

Pada akhirnya, acara itu pun dihentikan polisi pada Sabtu malam. 

Sementara itu, total uang yang sudah ia keluarkan sekitar Rp 10 juta.

Itu terdiri dari uang tiket konser sebesar Rp 500.000, tiket pesawat pulang-pergi, biaya menginap di salah satu apartemen di Jakarta, dan biaya makan serta transportasi sehari-hari.

"Akhirnya, itu semua enggak worth it sama sekali. Karena aku di Jakarta juga dari tanggal 27 Oktober rencananya sampai tanggal 1 Oktober. Jadi, tanggal 30 Oktober-nya enggak ngapa-ngapain," ujar Oriza.

Baca juga: Belajar dari Kekacauan Konser Berdendang Bergoyang, Pengamat: Waspadai Kerumunan Panik Tak Terkendali

Kini, Oriza tidak bisa berbuat apa-apa selain menelan rasa kecewa terhadap panitia. Ia menilai, panitia tidak profesional dalam mengelola sebuah festival musik.

Ia berharap, panitia acara serupa di masa mendatang menyiapkan acara dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya merengguk untung, tetapi kenyamanan serta keselamatan penonton juga harus diperhatikan.

"Namanya bisnis, harus memikirkan segala aspek, enggak cuma untung saja. Kalau akhirnya panitia refund kan sama saja enggak untung," ujar Oriza.

Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat terpaksa menghentikan festival musik "Berdendang Bergoyang" di area Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022) pukul 22.10 WIB.

Baca juga: Datang Langsung dari Malaysia, Penonton Berdendang Bergoyang: Saya Rugi Sampai Rp 6 Juta!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com