Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi di Pemakaman Anak yang Dibunuh Ayah Kandung, Tanpa Dihadiri Kedua Orangtua...

Kompas.com - 01/11/2022, 21:07 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jenazah anak perempuan berinisial KPC (11) yang meninggal dunia usai dibunuh ayah kandungnya berinisial K dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jatijajar 2, Depok pada Selasa (1/11/2022) malam.

KPC tewas mengenaskan setelah mendapatkan luka di bagian mata hingga jari tangahnya terputus.

Berdasarkan pantauan Kompas.com sekitar pukul 19.35 WIB, para pelayat dari kerabat dan keluarga korban terlihat tengah mengantar jenazah korban ke peristirahatan terakhirnya, setelah disholatkan di Mushala Al Ikhlas.

Lantunan takbir para pelayat terdengar dari mushala menuju TPU Jatijajar 2 Depok diiringi suara jangkrik di pemakaman.

Baca juga: Fakta Pembunuhan Anak di Jatijajar Depok, Pelaku Kejar Target Lain Sambil Tenteng Parang

Sesampainya di TPU, jenazah KPC langsung dikebumikan oleh pihak keluarga.

Selain itu, terdengar suara adzan, ikamah, hingga lantunan tahlil saat prosesi pemakaman berlangsung.

Saat papan nisan putih bertuliskan nama KPC tertanam di kuburan serta kembang selesai ditaburkan, para kerabat langsung melingkari pusara.

Mereka tampak mendoakannya KPC di peristirahatan terakhir.

Sebagai informasi, K dimakamkan tanpa dihadiri kedua orangtuannya.

Pasalnya, ayahnya sedang menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sedangkan ibundanya tengah menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit akibat mengalami luka yang cukup serius.

Baca juga: Ayah Bunuh Anak di Depok, Tetangga: Pelaku Sering Cekcok dengan Keluarganya

Sebelumnya diberitakan, K tega membantai anggota keluarganya di kediamannya, RT 003 RW 008 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok pada Selasa (1/11/2022) pagi.

Akibat pembantaian sadis itu, anak perempuan K berinisial KPC (11) meninggal dunia, sementara istrinya mengalami luka-luka yang cukup serius.

Tetangga korban bernama Misan (50) mendapat laporan kejadian pembantaian itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

Saat mengecek ke lokasi, Misan menemukan kedua korban telah tergeletak dengan kondisi berlumuran darah.

Dikatakan Misan, istri pelaku masih bisa diselamatkan meski terdapat luka di mulut dan lengannya. Kemudian, istri pelaku langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca juga: Sosok Ayah di Depok yang Bunuh Anak Kandung di Mata Warga

Sementara itu, anak perempuan korban dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Usai pembantaian itu, pelaku tak melarikan diri. Pelaku ditangkap polisi di rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com