Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk 2 Kali Dipalak Preman di Pasar Buah Angke

Kompas.com - 04/11/2022, 05:14 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang sopir truk berinisial SU (34), dua kali menjadi korban pemerasan di depan Pasar Buah Angke, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (3/11/2022) pukul 01.43 WIB.

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menceritakan kejadian bermula usai SU membongkar muatan buah dan hendak pulang ke Bekasi.

Baca juga: Ruko Kosmetik di Tambora Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Di depan Pasar Buah Angke, SU diadang seorang preman berinisial DH (47) yang meminta uang dengan dalih biaya parkir.

"Korban kemudian memberikan uang Rp 5.000 kepada DH, tapi pelaku menolak karena merasa kurang. Karena takut, korban kemudian memberikan uang sebesar Rp 25.000," ungkap Putra dalam keterangannya, Kamis.

Bergegas meninggalkan DH, korban kemudian menjalankan truknya lagi. Namun, berjarak 15 meter dari lokasi pertama, muncul preman lainnya berinisial SG (22).

Lagi-lagi SU terkena palak.

Baca juga: Tak Ada Pembangunan Rumah DP Rp 0 pada 2023, Ketua DPRD: Prioritasnya Bukan Itu

"Korban dimintai uang, lalu memberikan uang Rp 5.000. Tapi ditolak pelaku karena merasa kurang. Lalu, orban terpaksa memberikan uang Rp 10.000 dan diambil pelaku," lanjut Putra.

Tidak terima atas kejadian pemerasan yang menimpanya, SU kemudian melaporkan kejadian ke Polsek Tambora.

"Panit Buser Polsek Tambora Iptu I Gusti Ngurah Astawa langsung menuju mengamankan para pelaku yang masih berada di sekitar sana. Kedua pelaku dibawa ke Polsek Tambora untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Putra.

Atas dugaan tindak pidana pemerasan dan pengancaman, keduanya dijerat Pasal 368 (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 9 tahun.

Baca juga: Kebakaran Rumah Tiga Lantai di Penjaringan, Diduga karena Korsleting Listrik

Jika mengalami kejadian serupa SU, warga Tambora Jakarta Barat diminta langsung tidak perlu menunda mendatangi kantor polisi.

Warga dapat langsung melaporkannya melalui nomor pribadi Putra melalui nomor 081717178687.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com