Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penyisiran Sementara, Tak Ditemukan Bahan Peledak di Area Konser NCT 127 di ICE BSD

Kompas.com - 04/11/2022, 13:20 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim penjinak bom (Jibom) Gegana Polri belum menemukan benda-benda mencurigakan di area konser boyband NCT 127 di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan.

Hal ini terkait teror bom yang dikabarkan menyasar konser tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan polisi sudah menerjunkan tim dan anjing pelacak untuk melakukan penyisiran sekaligus sterilisasi sementara.

Baca juga: Konser Boyband NCT 127 di ICE BSD Dapat Ancaman Teror Bom, Tim Gegana Sterilisasi Area

"Kami sudah menerjunkan anjing pelacak dengan kemampuan mendeteksi ancaman bom, alat-alat peledak memang sementara tidak ditemukan, termasuk hal-hal yang mencurigakan," ujar Zulpan, Jumat (4/11/2022).

Kendati demikian, Zulpan meyebut bahwa Tim Jibom masih terus melakukan penyisiran dan juga mensterilkan seluruh area ICE BSD guna memastikan situasi dan kondisi aman.

Zulpan memastikan segera menyampaikan hasil penyisiran yang sudah dilakukan di tempat penyelenggaraan konser tersebut.

"Masyarakat tidak usah panik, nanti kepolisian akan memberikan hasil sterilisasi dari Jibom terkait dengan keamanan tempat acara," kata Zulpan.

Baca juga: Konser NCT 127 di ICE BSD Tak Ditunda Meski Ada Ancaman Bom

"Deteksi manual termasuk oleh anggota dan anjing pelacak tidak ada hal-hal yang mencurigakan. Tapi di sini Jibom tetap melakukan sterilisasi secara SOP, ini masih berlangsung," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, konser Boyband asal Korea, NCT 127 yang hendak berlangsung di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan, pada 4–5 November 2022 mendapat ancaman teror bom.

Zulpan membenarkan adanya ancaman teror bom tersebut. Tim Gegana pun sudah diluncurkan ke lokasi konser untuk melakukan penyisiran dan sterilisasi area.

"Iya jadi terkait hal itu (ancaman) melalui media sosial ancaman itu. Jadi kami sekarang sudah mengecek, meprofiling akun media sosial itu," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Perempuan 8 Tahun di Depok Dilecehkan Penjual Makanan Ringan

Kendati demikian, Zulpan belum membeberkan akun media sosial maupun sosok yag diduga berada dibalik ancaman teror bom tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa saat ini penyidik dari Satreskrim Polres Tangerang Selatan sudah menyelidiki aksi teror tersebut.

"Penyidik Satreskrim Polres Tangerang Selatan sudah melakukan langkah-langkah penyelidikan. Jadi memang sudah diketahui, cuka kami belum bisa sebutkan dulu yang memposting itu," ungkap Zulpan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com