Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PT Transjakarta soal Bus Koridor 4 Diduga Nekat Masuk Perlintasan Sebidang di Jalan Halimun

Kompas.com - 06/11/2022, 14:13 WIB
Muhammad Naufal,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) buka suara terkait viralnya video yang memperlihatkan kepanikan penumpang saat bus Transjakarta yang ditumpangi mereka diduga nekat memasuki pelintasan sebidang kereta rel listrik (KRL) di Jalan Halimun, Jakarta Pusat, pada 4 November 2022.

Akun Twitter @oitimhere sebelumnya mengunggah video tersebut pada 4 November 2022.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor berujar, kondisi Jalan Halimun tergolong padat pada 4 November 2022.

Oleh karenanya, bus koridor 4 itu kemudian tersendat ketika sedang berada di pelintasan sebidang itu.

"Saat bus melintasi rel kereta api (Jalan) Halimun, kondisi jalan cukup padat," kata Anang dalam keterangan yang diterima, Minggu (6/11/2022).

Baca juga: Viral Video Ketika Bus Transjakarta Disebut Nekat Masuki Pelintasan Sebidang di Jalan Halimun

Saat bus masih berada di pelintasan sebidang itu, kata Anang, sirine yang menandakan KRL bakal lewat dibunyikan.

Menurut Anang, pengemudi bus transjakarta SAF 105 itu meminta kendaraan dibelakangnya untuk mundur. Pengemudi bus juga disebut ikut memundurkan kendaraan yang dikemudikannya.

"Tidak lama kemudian, sirine peringatan kereta akan melintas dibunyikan. Sedangkan posisi bus masih berada di tengah perlintasan rel," ujarnya.

"Pramudi bus mengambil keputusan tepat dengan meminta kendaraan di belakangnya untuk mundur sembari ikut memundurkan armada bus," kata Anang lagi.

Baca juga: Kecelakaan, Pelecehan Seksual Penumpang, dan Buruknya Manajemen Transjakarta

Anang melanjutkan, meski bus itu berhasil mundur, ada satu penumpang perempuan yang tangannya terluka karena memecahkan kaca dengan palu pemecah kaca.

"Satu korban luka sudah ditangani di Klinik Setia Budi dan telah diperbolehkan pulang," ujar Anang.

Kemudian, Anang mengungkapkan, para penumpang di bus SAF 105 telah dievakuasi ke Halte Pasar Rumput.

"Kami telah mengevakuasi seluruh penumpang bus (SAF 105) ke Halte Pasar Rumput," kata Anang.

Baca juga: Tanggapan TransJakarta terhadap Pelecehan Seksual yang Dialami Penumpang Pria di Koridor 4

Untuk diketahui, hingga Minggu (6/11/2022) siang, unggahan akun @oitimhere soal bus Transjakarta yang diguga nekat melintasi pelintasan sebidang itu telah dicuit ulang hingga 3.984 kali dan disukai oleh 11.300 akun Twitter.

Dalam video berdurasi 18 detik itu disematkan narasi yang menyebutkan bus Transjakarta nekat memasuki pelintasan sebidang di Jalan Halimun.

"Sumpah asli masih gemeteran tadi lewat palang pintu kereta api di kawasan halimun. Driver @pt_transjakarta kode bus SAF 105 paksa masuk palang yang udah nutup," tulis narasi yang disematkan dalam video singkat yang diunggah akun @oitimhere, dikutip Minggu.

"Thank to the God (bus) masih bisa mundur. Pas udah keluar seluruh badan bus, persekian detik keretanya lewat. Ayolaah ngga usah paksa masuk kalau kereta lewat. Udah tau halimun macet banget. Ngga usah sok adu skill masuk sela sela," tulis @oitimhere.

Video yang diunggah @oitimhere menampakkan kegelisahan para penumpang bus Transjakarta SAF 105 itu.

Sepanjang video itu, terdengar salah satu penumpang diduga berjenis kelamin perempuan yang menangis. Sementara itu, penumpang lainnya juga terlihat tegang.

Baca juga: Transjakarta Terlibat dalam 827 Kecelakaan Tahun Ini, Pengemudi Disebut Minim Kompetensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com