Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Ribuan Obat Eximer dan Tramadol Tanpa Izin, Seorang Pria di Kabupaten Bekasi Ditangkap Polisi

Kompas.com - 13/11/2022, 09:49 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Satu orang pria berinisial G (31) ditangkap polisi karena menjual ribuan butir eximer dan tramadol di toko obat di Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (11/11/2022) malam.

Kasat Resnarkoba Polres Metro Bekasi Kompol Dedi Herdiana mengatakan, penangkapan G dilakukan berdasar laporan masyarakat yang resah terhadap peredaran obat-obatan terlarang.

"Kami mendapat informasi terkait banyaknya remaja tanggung yang sering mendatangi toko jualan G untuk membeli obat-obatan terlarang," kata Dedi dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (13/11/2022).

Baca juga: Waspadai Peredaran Obat Terlarang, Orangtua Diminta Pantau Keberadaan Anaknya

Berbekal informasi tersebut, polisi selanjutnya menggerebek toko milik pelaku G.

Dari penggerebekan itu, polisi menemukan barang bukti 4.000 butir pil eximer, 4.343 butir tramadol, uang senilai Rp 600.000 dan satu buah ponsel Oppo A16.

Berdasarkan informasi dari G, lanjut Dedi, pelaku mematok harga Rp 25.000 untuk satu papan tramadol, sedangkan Eximer dijual seharga Rp10.000 per 10 butir.

Baca juga: Dua Penjual Obat Terlarang Ditangkap di Toko Obat Kebayoran Baru

"Rata-rata, penggunanya pelajar dan pekerja. Mayoritas dari mereka tinggal di wilayah Kabupaten Bekasi," jelas Dedi.

Adapun selain G, polisi turut menggiring 18 orang saksi yang dicurigai sebagai pembeli obat-obatan terlarang tersebut.

Belasan orang tersebut ikut dibawa polisi untuk dimintai keterangan oleh polisi.

Dedi menyebut, kasus itu akan terus dikembangkan oleh polisi guna mencari tahu asal-usul ribuan obat tersebut.

"Baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu pengedarnya, karena sesuai dengan UU Kesehatan, yang bisa diamankan hanya pengedar saja," tuturnya.

"Tersangka mengaku mendapatkan barang tersebut dari seorang pengedar lain berinsial K. Kasusnya akan terus kami kembangkan," tambah Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com