Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sebut Dian Ngotot Ibunya Masih Hidup, padahal Sudah Terbujur Kaku dan Berbau Busuk

Kompas.com - 21/11/2022, 20:14 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dian (40) disebut menunjukkan gelagat mencurigakan pada 13 Mei 2022 lalu. Ketika itu, seorang saksi melihat ibunda Dian, Margaretha Gunawan (68), sudah meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan Direktur Kriminal Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengky Haryadi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (21/11/2022).

"Pada saat pegawai koperasi simpan pinjam (saksi) menyatakan, wah ini (Margaretha) sudah menjadi mayat, jawaban Dian adalah, 'ibu saya ini masih hidup. Tiap hari masih saya berikan minum susu'," ujar Hengky.

Baca juga: Ternyata Ibu Keluarga di Kalideres Sudah Meninggal Dunia Sejak 13 Mei 2022

Masih menurut saksi, lanjut Hengky, Dian mengatakan hal tersebut sembari menyisir rambutnya, di mana banyak yang rontok.

Saksi meyakini bahwa Margaretha sudah meninggal dunia. Hal itu bisa dilihat dari tubuh yang sudah terbujur kaku dan bau busuk yang sangat menyengat.

Saksi kemudian keluar rumah menemui rekannya. Sayang, salah satu dari anggota keluarga lain bernama Budiyanto meminta saksi itu untuk tidak melaporkannya ke polisi.

"Pada saat keluar ketemu saksi yang lain, salah satu saksi dikejar oleh Budiyanto. (Dipesan) tolong Pak, jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT atau pun warga sini dan ternyata tidak dilaporkan," ujar Hengky.

Keterangan saksi

Diberitakan sebelumnya, Margaretha Gunawan, satu dari empat penghuni rumah yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, sudah meninggal sejak 13 Mei 2022.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi menjelaskan, hal itu berdasarkan keterangan pegawai koperasi simpan pinjam yang sempat berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga tersebut.

Baca juga: Polisi: Salah Satu Anggota Keluarga Kalideres Larang Saksi Laporkan Sang Ibu Telah Tewas

Berdasarkan hasil penyelidikan, pegawai itu datang untuk mensurvei rumah karena salah satu penghuni, yakni Budiyanto, hendak menggadaikan sertifikat tempat tinggal tersebut.

Langkah itu dipilih Budiyanto karena upayanya menjual rumah melalui perantara atau mediator jual beli tak kunjung membuahkan hasil.

"Karena waktu itu (Budiyanto) sempat putus asa tidak ketemu siapa pembeli rumahnya, karena akan dijual seharga Rp 1,2 miliar akhirnya dikembalikan sertifikat itu kepada almarhum Budiyanto ini. Tetapi ditolak. Suruh pegang aja," ujar Hengki kepada wartawan, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Ibu Keluarga di Kalideres Meninggal Sejak 13 Mei 2022, Dibiarkan Terbaring hingga Ditemukan November

"Nah pada 13 Mei 2022 ternyata Mediator ini bertemu dengan salah satu pegawai koperasi simpan pinjam. Oleh karenanya diniatkan untuk digadaikan sertifikat rumah ini, dan berminat karena melihat NJOP tinggi," sambung dia.

Sesampainya di lokasi, kata Hengki, pegawai koperasi simpan pinjam dan pihak mediator pun mencium bau tidak sedap dan mencurigakan.

Pada saat itu Hengki menyebut bahwa pegawai koperasi meminta kepada Budiyanto untuk dipertemukan kepada Margaretha. Sebab, sertifikat tersebut tercatat atas nama Margaretha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com