Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Ormas di Kosambi Sering Minta "Jatah", Warga: Bikin Kandang Ayam Saja Didatangi

Kompas.com - 22/11/2022, 15:45 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com- Warga di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang merasa resah dengan ulah oknum ormas yang kerap melakukan aksi premanisme terhadap berbagai aktivitas pembangunan masyarakat.

Aksi premanisme ini dilakukan dengan meminta uang kepada warga yang tengah mendirikan suatu bangunan apapun.

Warga kerap menyebut aksi premanisme itu sebagai jatah preman.

Hal ini juga yang dikeluhkan oleh Agus (30) warga sekitar. Sudah sejak tiga tahun lalu, ada saja oknum-oknum ormas setempat yang melakukan tindak pungutan liar terhadap warga ini.

"Jadi oknum-oknum itu pada merasa diri mereka itu bagian daripada (pihak keamanan) itu, (minta) japrem (jatah preman) lah kan pungli," ujar Agus kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Teror Anggota Ormas ke Pekerja Proyek Jembatan Dadap: Bayar Uang Keamanan atau Setop Pekerjaan...

Jatah preman berkedok pungutan liar dengan dalih biaya keamanan di daerah tersebut sudah sering kali terjadi.

Tidak hanya pada proyek-proyek swasta, tetapi juga proyek pemerintah dan juga bangunan milik pribadi warga.

Tindakan premanisme yang dilakukan oknum ormas tersebut telah menghambat pembangunan di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

"Bangunan rumah aja masih didatangi (diminta uang keamanan). Kandang ayam buat pribadi didatangin," ujar Agus.

Bahkan untuk pembuatan atau pembangunan kandang ayam milik pribadi pun, mereka diminta uang keamanan sebesar Rp 1.000.000.

Baca juga: Sederet Fakta Ormas Palak Pekerja Proyek Jembatan Dadap Tangerang...

Selama ini, warga yang tidak ingin terjadi keributan dan menyelamatkan diri, hanya bersikap pasrah lalu membayar jatah preman tersebut .
6
Ada sekitar enam ormas yang beraktivitas di kawasan tersebut.

Warga menduga semua ormas tersebut memiliki ketertarikan satu sama lain, meskipun warga tidak begitu mengetahui apakah oknum yang bertindak meminta uang pembangunan adalah perintah ormas ataupun bukan.

"Ormas ini ada 6, oknum itu dari 6 ormas, yang pasti masyarakat sudah resah dengan oknum oknum yang menamakan ormas," ucap Memed saat dihubungi terpisah.

Kegiatan pungutan liar terhadap warga ini sudah berlangsung lama, tetapi masyarakat masih belum tahu harus mengadu ke mana.

Baca juga: 3 Anggota Ormas Minta Rp 22 Juta ke Pekerja Proyek Jembatan Dadap, Alasannya untuk Keamanan

Menurut Agus, mereka ingin sekali mengadukan keresahan mereka ini kepada pihak berwajib, tetapi belum pernah ada tindakan yang menjerakan para oknum tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com