Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik SDN Pondok Cina 1, Wali Kota Depok: Kami yang Ajukan Pembangunan Masjid Agung

Kompas.com - 22/11/2022, 22:15 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menanggapi klarifikasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait rencana alihfungsi lahan SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan masjid agung.

Menurut Idris, pengajuan rencana pembangunan masjid agung berdasarkan permintaan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

"Memang ajuan masjidnya dari kami," kata Idris di Gedung DPRD Depok, Selasa (22/11/2022).

Meski pengajuannya itu berasal dari Pemkot Depok, Idris menyebutkan, pencarian lahan di kawasan Margonda melibatkan Ridwan Kamil.

Baca juga: Polemik SDN Pondok Cina 1 Bakal Alihfungsi untuk Masjid Agung, Wali Kota Idris Klaim Sudah Clear

"Tapi saat nyari aset kami ajak beliau (Ridwan Kamil), lihat aset kami yang ada di Margonda tuh ini (SDN Pondok Cina 1), karena kalau beli lahan di Margonda Rp 35 juta, ini akan menguras anggaran pokir," ujar dia.

Setelah memutuskan bahwa lahan SDN Pondok Cina 1 akan alihfungsi menjadi masjid agung, Idris menyatakan pihaknya sudah melakukan kajian-kajian, terutama berkaitan dengan murid di sekolah tersebut.

"Makanya alternatif lain kami pelajari bersama, ternyata layak dari sisi kajian, keamanan, keselamatan siswa di Jalan Margonda dan tingkat kecelakaannnya besar," ujar Idris.

Sebelumnya diberitakan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan klarifikasi atas pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris terkait rencana alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan masjid agung.

Baca juga: Ketika Pemkot Depok Ngotot Relokasi SD Pondok Cina 1 meski Ridwan Kamil Minta Prioritaskan Siswa...

Menurut Ridwan Kamil, pernyataan Idris atas pengalihfungsihan lahan tersebut sebagai permintaan dirinya merupakan kesalahan persepsi.

"Ini perlu diluruskan agar tidak terjadi mispersepsi," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil dikutip dari akun Instagram pribadinya, Kamis (17/11/2022).

Emil menjelaskan, Pemprov Jawa Barat hanya menampung aspirasi masyarakat saja. Pemprov siap menganggarkan jika pemerintah kota membutuhkan fasilitas umum apapun, termasuk rumah ibadah seperti yang diajukan Pemkot Depok.

Namun, Pemkot Depok memiliki tugas untuk menyediakan lahannya dengan cara yang baik dan aman. Sejauh ini, kata Emil, Pemkot Depok selalu menyampaikan bahwa proses penyediaan lahan telah berlangsung aman terkendali.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pembangunan Masjid Agung di Margonda Dibatalkan jika Tuai Polemik

"Selama ini pihak Pemprov dilapori pihak Pemkot Depok bahwa lahan sudah aman terkendali dan sudah akan ada rencana relokasi untuk Sekolah Dasar tersebut," kata Emil.

Pada kenyataannya, proses relokasi sekolah dasar untuk pembangunan masjid malah menuai polemik. Orangtua murid tidak setuju dengan langkah Pemkot yang malah memindahkan anak mereka ke sekolah lain demi melancarkan proyek itu.

Emil pernah bertanya mengapa sekolah itu dipilih menjadi tempat berdirinya masjid agung.

"Dijawab oleh tim Pemkot Depok, bahwa situasi lalulintas sudah sangat padat dan rawan kecelakaan bagi anak2 SD bersekolah di sana," tulis Emil.

Namun, dia sendiri menegaskan bahwa proses penyediaan lahan harus clean and clear. Semua pihak harus menerima dan tidak ada yang merasa dirugikan.

"Jika tidak, maka niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan, " kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com