Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMPN 13 Depok Terendam Banjir akibat Hujan Deras, Siswa Dipulangkan Lebih Awal

Kompas.com - 28/11/2022, 20:50 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Depok, mengakibatkan lingkungan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13 di Jalan Raya Krukut, Krukut, Limo, Depok terendam banjir pada Senin (28/11/2022).

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com, banjir itu menggenangi area lapangan hingga beberapa kelas yang berada di lantai dasar sekolah tersebut.

Ketinggian banjir yang menggenangi ruangan kelas itu sekitar 5 hingga 10 sentimeter.

Namun, pada bagian lapangan sekolah, ketinggian air bisa mencapai 50 sentimeter.

Baca juga: Sempat Terendam Banjir Sore Ini, Jalan Margonda Dikotori Pasir hingga Tanah Merah

Salah satu murid bernama Yogi menyebutkan, area yang terdampak banjir yang paling parah yakni ruangan guru, sedangkan ruangan kelas terendam tak begitu tinggi.

"Ruang guru yang paling tinggi terendam banjirnya. Sisanya yang masuk kelas teman-teman saya, paling tinggi semata kaki," kata Yogi saat dihubungi, Senin.

Dihubungi terpisah, salah seorang perangkat sekolah yang enggan disebutkan namanya mengatakan, air mulai masuk sekitar pukul 16.00 WIB.

Berselang beberapa menit kemudian, air itu mulai tinggi sehingga kegiatan belajar mengajar diputuskan untuk diselesaikan lebih awal.

Baca juga: Material Revitalisasi Trotoar di Depok Masih Berserakan, Pengendara Khawatir

"Mulai banjirnya jam 16.00 WIB, tapi mulai tingginya di jam 16.30 WIB. Dan habis itu kami putuskan untuk memulangkan siswa lebih awal, harusnya kan pulang sekolah jam 17.15 WIB," ujar dia.

Dikatakan dia, terdapat 14 ruangan yang tergenang banjir dengan ketinggian yang bervariasi.

"Kalau di kelas-kelas, ketinggian airnya sekitar lima hingga 10 sentimeter, itu semua ruang kelas pasti kemasukan air. Di lantai 1 ada 14 ruangan," ujarnya.

Baca juga: Material Revitalisasi Trotoar di Depok Masih Berserakan, Pengendara Khawatir

Kendati demikian, dia memastikan tak ada sarana prasarana yang rusak akibat banjir tersebut. Sebab, banjir di belasan ruangan tersebut yang terdampak hanya di bagian lantai.

Selain itu, ia memprediksikan, banjir yang menggenangi sekolah sore tadi bakal surut pada pukul 20.00 WIB.

"Belum surut, tapi biasanya surutnya jam 8 malam. Itu pun kalau hujannya sudah berhenti," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com