Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Bayam Audiensi dengan Pemprov DKI, tetapi Tak Temui Kata Sepakat

Kompas.com - 01/12/2022, 16:16 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan warga Kampung Bayam korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, yang melakukan aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, telah menemui pihak Pemerintah Provinsi DKI, Kamis (1/12/2022) siang.

Salah satu perwakilan warga, Murinto (48), bersama empat warga lain telah menemui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri.

Namun, audiensi itu tidak menemui kata sepakat.

"Dia (Taufan) akan menyampaikan aspirasi kami ke Pj (Gubernur DKI) yang baru. Kami pertanyakan dengan durasi berapa hari, tapi dia tidak ada keputusan, 'bukan kami yang ambil keputusan', kata dia seperti itu," kata Murinto di depan Balai Kota DKI, Kamis (1/12/2022).

"Berarti selama tidak ada keputusan, kami akan tetap di sini," ujar dia.

Baca juga: Warga Kampung Bayam Protes soal Tarif Sewa Rusun, Heru Budi: Harus Dibicarakan dengan Jakpro

Oleh karena itu, warga akan bertahan di Balai Kota DKI hingga pukul 18.00 WIB, lalu aksi dilanjutkan lagi pada besok.

"Di sini sampai ada keputusan, di sini sampai pukul 18.00 WIB. Kemungkinan kami akan evaluasi nanti, besok kembali lagi," kata Murinto.

Puluhan warga Kampung Bayam alias warga gusuran proyem pembangunan JIS menggelar unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis ini.

Kepada Pemprov DKI Jakarta, mereka menyuarakan dua tuntutan.

Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda menyebut pihaknya meminta agar Kampung Susun Bayam (KSB) dapat segera dihuni.

Adapun KSB merupakan rumah susun (rusun) yang terletak persis di sisi utara JIS.

Baca juga: Ketua DPRD DKI dan Heru Budi Bakal Tinjau Kondisi Warga Kampung Bayam

"Tujuan kami, pertama, kami pingin sebisa mungkin menghuni rusun di JIS itu (KSB)," kata Asep, ditemui di area Balai Kota DKI Jakarta, Kamis siang.

Tuntutan lain, kata Asep, adalah menyesuaikan tarif sewa KSB dengan tarif sewa rusun lain di Ibu Kota.

Mewakili warga, secara tegas Asep meminta tarif sewa KSB disesuaikan dengan tarif Kampung Susun Akuarium dan Kampung Susun Kunir.

"Itu (tarif sewa KSB), kami minta disesuaikan sama rusun yang ada di Jakarta, terutama Kampung Susun Akuarium sama Kampung Susun Kunir," ujar Asep.

Meski demikian, tuntutan berkait penyesuaian tarif disebut tidak menjadi prioritas.

Baca juga: Warga Kampung Bayam Akui Sudah Terima Uang Kerahiman Saat Digusur, Habis untuk Bertahan Hidup

Kata Asep, tuntutan prioritas warga Kampung Bayam adalah meminta KSB bisa segera ditempati.

"Tapi itu (penyesuaian tarif) enggak jadi prioritas, prioritas utama itu ya bagaimana sesegera mungkin masuk ke dalam rusun di JIS (KSB)," kata dia.

Kedua tuntutan ini, menurut Asep, telah disampaikan kepada pihak Pemprov DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com