Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Tunda Bantuan Pembangunan Masjid di Lahan SDN Pondok Cina, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/12/2022, 15:22 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan akan menunda proses bantuan pembangunan Masjid Margonda di atas lahan SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jabar Indra Maha mengatakan, penundaan itu dilakukan apabila alih fungsi lahan untuk masjid masih menjadi polemik.

Bahkan, Pemprov Jabar tidak menutup kemungkinan akan membatalkan proses bantuan pembangunan masjid tersebut apabila mencermati situasi dan dinamika sosial dari alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid.

"Pemda Provinsi Jabar akan menunda proses bantuan pembangunan Masjid Margonda, bahkan tidak menutup kemungkinan bantuan tersebut akan dibatalkan," kata Indra dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu (11/12/2022).

Baca juga: Abaikan Pemprov Jabar, Idris Ngotot Gusur SDN Pondok Cina 1 untuk Bangun Masjid Raya

Indra menuturkan, Pemprov Jabar mendorong Pemkot Depok mengedepankan pendekatan dialogis untuk mendapatkan solusi terbaik soal rencana alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi Masjid Margonda.

Jangan sampai, kata Indra, alih fungsi lahan tersebut menimbulkan masalah baru, terutama terhadap siswa dan kegiatan belajar mengajar.

"Jika ada upaya hukum yang dilakukan oleh warga, hal ini perlu mendapat perhatian dari Pemda Kota Depok untuk menunda dulu alih fungsi lahan tersebut sampai keluar keputusan hukum yang tetap," ucap Indra.

Adapun relokasi SDN Pondok Cina 1 untuk menjadi masjid agung ditentang para orangtua siswa.

Sebagian orangtua tak terima karena Pemkot belum menyiapkan gedung pengganti bagi para siswa yang sekolahnya akan digusur. Mereka keberatan para siswa harus dilebur ke dua sekolah lain.

Pada Minggu (11/12/2022), orangtua siswa bertahan di SDN Pondok Cina 1 mengadang Satpol PP yang hendak mengosongkan sekolah itu.

Baca juga: Wali Murid Minta Pemprov Jabar Buat Pernyataan Tertulis Tunda Pembangunan Masjid di SDN Pondok Cina 1

Akhirnya pengosongan sekolah pun batal dilakukan. Pihak orangtua dan Pemkot Depok sepakat akan ada pertemuan resmi terlebih dahulu membahas polemik ini.

Wali Kota Depok "ngeyel" tancap gas

Atas rencana penundaan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyatakan akan tetap berupaya mengosongkan SDN Pondok Cina 1 untuk melancarkan pengalihfungsian lahan tersebut untuk pembangunan masjid raya.

Hal disampaikan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, dalam merespons ancaman Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) yang hendak menunda pengucuran dana pembangunan masjid raya.

Menurut Idris, Pemkot Depok belum menerima pernyataan resmi penundaan dana dari Pemprov Jabar. "Tidak ada pernyataan resmi dari mereka ke saya, kami akan terus berproses," kata Idris, Senin (12/12/2022).

Bahkan, Idris mengaku hingga kini belum mendapatkan kabar terkait rencana penundaan dana pembangunan masjid itu. "Belum menerima kabar," ujar dia.

(Penulis : M Chaerul Halim | Editor : Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com