Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stigma Kampung Narkoba yang Bikin Warga Kampung Bahari Ditolak Kerja di Perusahaan...

Kompas.com - 13/12/2022, 05:30 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, lekat dengan predikat "kampung narkoba".

Stigma itu nyatanya membuat beberapa warga merasakan ditolak perusahaan saat melamar kerja, lantaran bermukim di Kampung Bahari.

Andi (bukan nama sebenarnya), warga Kampung Bahari, mengungkapkan hal tersebut terjadi beberapa waktu lalu.

Kala itu, salah seorang warga melamar ke sebuah perusahaan produksi wadah plastik. Setelah menjalani serangkaian tes, dia dinyatakan gagal hanya karena beralamat di Kampung Bahari.

"Karena viral narkoba itulah jadi mungkin kalau ada warga yang ngelamar, terus PT pada tahu warga Kampung Bahari, pasti enggak dipakai, pasti ditolak," ucap Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Penyerangan Berulang Saat Kampung Narkoba Bahari Digerebek, Polisi sampai Terluka...

Stigma terhadap Kampung Bahari, kata Andi, merugikan warga lainnya. Apalagi, tak semua warga terlibat dengan bisnis haram tersebut.

"Padahal kan enggak semua orang terlibat narkoba. Pendidikannya juga bagus kok warga Kampung Bahari, rata-rata lulusan SMA banyak," tutur dia.

Meski demikian, sepengetahuannya, hanya ada sejumlah warga yang pernah merasakan ditolak perusahaan karena berasal dari Kampung Bahari. Beberapa di antaranya kini telah mendapatkan pekerjaan lain, sebagai mata pencahariannya.

"Enggak semua sih ditolak. Enggak terlalu banyak, ada sih ada," ungkap Andi.

Baca juga: Kurir Tertangkap Basah Saat Asik Nyabu di Kampung Bahari, Nekat Lompat dari Lantai Dua untuk Kabur

Dalam catatan Kompas.com, Kampung Bahari kerap digerebek polisi dalam kasus peredaran narkoba. Terbaru, polisi menggerebek Kampung Bahari pada Jumat (9/12/2022).

Dari penggerebekan itu, petugas mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 13,74 gram.

Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Utara Kompol Slamet Riyanto menyebutkan, pihaknya telah menangkap 12 terduga pelaku penyalahgunaan narkoba yang tertangkap basah sedang asyik nyabu.

"Ada berbagai alat untuk penggunaan sabu, celurit satu buah, kemudian petasan, yang berhasil kami amankan, yang digunakan untuk melakukan penyerangan kepada petugas," kata Slamet saat ditemui Kompas.com di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat.

Baca juga: Peredaran Narkoba di Kampung Bahari, Sosiolog: Sudah Mendarah Daging, bahkan Jadi Mata Pencarian

Selama November 2022, polisi beberapa kali melaporkan hasil penggerebekan di kampung narkoba itu. Mereka mengamankan enam terduga pelaku penyalahgunaan narkoba dan mendapatkan 116,97 gram sabu pada 30 November 2022.

Sebelumnya, pada 21 November 2022, polisi juga mengamankan 2,57 gram sabu dari hasil penggerebekan.

Kemudian, pada 17 November 2022, sebanyak 0,61 gram sabu diamankan dari lima pengguna narkoba di Kampung Bahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com