Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Bertaruh Nyawa Pindahkan Belasan Tabung Oksigen Saat Kebakaran di Kedoya...

Kompas.com - 14/12/2022, 10:23 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan pria terduduk di jalan dengan sorot mata yang tak tentu arah usai kebakaran melanda permukiman rumah semipermanen dan lapak rongsok di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (13/12/2022) malam.

Mereka kebingungan melihat ke arah petugas pemadam kebakaran yang sibuk menyemprotkan air ke puing-puing rumah mereka. Bahkan, tak banyak dari mereka yang mengeluarkan suara, apalagi mengobrol.

Baca juga: Cerita Warga Kedoya Saat Api Menyambar Rumahnya dan Lapak Rongsokan

Beberapa di antara mereka duduk di atas belasan tabung oksigen besar yang digunakan untuk mengelas.

Tenaga mereka terkuras habis. Di antara kepanikan dan kobaran api, sebagian warga tidak sempat menyelamatkan harta benda di rumah. Mereka justru memilih memindahkan tabung-tabung itu.

Pasalnya, menurut mereka, jika tabung gas itu terbakar, maka tabung bisa terpental dan melukai orang-orang.

"Tabung ini kalau terbakar, bisa terbang. Tutupnya ini, kalau terbakar bisa lepas, lalu tabung bisa terbang ke mana-mana. Tabung ini besar, berat, ada banyak," kata salah satu korban, Selasa malam.

Pria itu mengatakan, api berkobar dan menjalar dengan sangat cepat sore itu. Upaya warga untuk memadamkan api dengan air seadanya, tak bisa menghalau ganasnya api.

Baca juga: Lapak Rongsok di Kebon Jeruk Kebakaran, 85 Personel Dikerahkan

"Awal api bukan dari lapak, dari rumah yang di luar lapak. Terus tiba-tiba membesar. Anginnya itu kencang, lalu api berkobar ke mana-mana. Sudah enggak bisa kami siram, " kenang dia dengan suara lirih.

Kendati harta benda di rumahnya habis, ia masih bersyukur tidak ada keluarga maupun warga yang terluka akinat kebakaran itu.

Di sisi lain, ia bingung, memikirkan hari-hari ke depannya, usai seluruh jerih payahnya lenyap oleh api.

Sementara itu, api yang dilaporkan muncul sekitar 15.55 WIB itu berhasil dipadamkan sekitar 17.15 WIB.

Baca juga: Persekusi oleh Mahasiswa di Gunadarma, Pelaku Pelecehan Ditelanjangi di Muka Umum

Dibutuhkan 85 personel pemadam beserta 17 unit kendaraan untuk memadamkan api secara menyeluruh.

Namun, pendinginan memakan waktu hingga 20.50 WIB. Petugas terpantau masih harus mencari sisa-sisa sumber asap dari balik puing-puing kebakaran.

Pada akhirnya, api melalap habis area seluas 3.000 meter persegi. Selain lapak rongsok, sejumlah rumah semipermanen rata dengan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com