Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setuju Warkop 24 Jam Pasang Kamera CCTV untuk Antisipasi Begal, IPW: Jumlah Personel Polisi Terbatas

Kompas.com - 14/12/2022, 16:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Police Watch (IPW) menilai imbauan polisi kepada pemilik usaha warung kopi (warkop) yang beroperasi selama 24 jam untuk dapat memasang kamera CCTV merupakan sesuatu yang patut didukung.

Imbauan tersebut menyusul adanya aksi begal di warkop kawasan Kemang Timur, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

"Itu tepat. Karena menjaga ketertiban atau keamanan masyarakat itu bukan hanya kepolisian dengan jumlah personel yang terbatas," ujar Ketua IPW, Sugeng Tegung Santoso saat dihubungi, Rabu (13/12/2022).

Baca juga: Polisi Imbau Warkop yang Buka 24 Jam Pasang Kamera CCTV untuk Antisipasi Begal

Menurut Sugeng, jumlah personel polisi untuk mengamankan semua wilayah terbatas sehingga diperlukan penggunaan teknologi pemantauan seperti kamera CCTV.

"Apalagi CCTV yang dapat mengenali wajah. Nah itu juga harus ada bagian peran serta masyarakat. Jadi semua tempat yang ada di pinggir jalan itu diharapkan bisa pasang CCTV," ucap Sugeng.

Ia menambahkan kamera CCTV yang dapat merekam suasana di sekitar dapat membantu proses penyelidikan apabila terjadi aksi kejahatan.

"Ini efektif kan kalau saksi itu yang melihat yang mengetahui dan mendengar dan mengalami sementara manusia tidak bisa 24 jam memantau," ucap Sugeng.

Baca juga: Penjambret Ponsel Ini Ternyata Juga Membegal Pengunjung Warkop di Kemang

Sebelumnya, polisi mengimbau kepada pemilik usaha warung kopi (warkop) yang buka selama 24 jam untuk memasang kamera CCTV guna mengantisipasi adanya tindakan kejahatan.

"Imbauan tambahakan pemasangan kamera CCTV, baik di dalam maupun di luar warung kopi," ujar Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan, Kompol Mashuri saat dihubungi, Selasa (13/12/2022).

Keberadaan kamera CCTV yang terpasang pada warung kopi itu nanti dapat merekam kegiatan yang ada di sekitarnya, termasuk aksi kejahatan.

Dengan terekamnya aski pelaku kejahatan itu nantinya dapat memudahkan penyidik dalam melakukan proses penyelidikan.

Baca juga: Pelaku Begal di Warkop Kemang Pakai Tas Hasil Rampasan Saat Beraksi di Kebayoran Lama

"Terus imbauan lain, koordinasi kemanan terdekat. Sehingga nanti ada patroli dan apabila terjadi hal yang mencurigakan hubungi polisi terdekat," kata Mashuri.

Sebelumnya, Sandy, salah satu penjaga warkop di Kemang Timur mengatakan, sudah tiga kali tempat kerjanya tersebut menjadi sasaran aksi begal dalam waktu satu tahun terakhir.

Peristiwa itu terjadi dalam rentan waktu yang berdekatan. Kasus pertama terjadi November 2022, sedangkan kedua Desember 2022.

"Kedua begal beraksi itu pas tahun baru. Dan ketiga Senin kemarin," ujar Sandy saat dihubungi Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Begal Sempat Memantau Sebelum Gasak Ponsel Pengunjung Warkop di Kemang Timur

Sandy mengatakan ketiga peristiwa begal itu terjadi biasanya malam sampai dengan dini hari. Umumnya pelakunya beraksi pada pukul 03.00 WIB.

"Kalau sudah jam 12 malam lewat itu kalau di sini sudah sepi. Mungkin itu pelaku beraksi jam jam 3 pagi," ucap Sandy.

Sandy mengemukakan, pelaku yang beraksi mengambil ponsel milik pengunjung maupun penjaga warkop.

"Semuanya yang beraksi di sini ngambil ponsel. Kemarin juga ngambil ponsel milik orang yang lagi ada di sini. Sama dua tas," kata Sandy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com