Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keramaian Bikin Pemilik Warkop 24 Jam di Pondok Kelapa Merasa Aman Tanpa Kamera CCTV...

Kompas.com - 17/12/2022, 16:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik Warkop Berkah Agunsi di Jalan Lampiri Raya, Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, bernama Ngkusnadi mengungkapkan, keramaian di wilayah tempat usahanya membuat dia merasa aman dan tidak takut terhadap begal atau pencuri, meski tanpa kamera CCTV.

Keramaian inilah yang menjadi alasan Ngkusnadi memutuskan untuk membuka usahanya selama 24 jam sejak lima tahun lalu.

"Enggak takut karena di sini banyak temannya (sesama penjual). Sering ada tukang makanan di gerobak kayak nasi goreng yang lewat malam-malam," ungkap dia kepada Kompas.com di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (16/12/2022).

Baca juga: Polisi Imbau Warkop 24 Jam Pasang CCTV, Pemilik Warkop: Kalau Dikasih Gratis, Enggak Apa-apa

Sepanjang Ngkusnadi membuka warkop, area tempatnya membuka usaha kerap dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang hingga larut malam.

Ia juga ditemani oleh Sandi sebagai penjaga warkop.

"Ruko (di sekitar warkop) jarang yang buka selama 24 jam. PKL ada yang biasanya buka sampai jam 00.00 WIB. Tukang nasi goreng juga ada yang jualan sampai jam 02.00 WIB," ujar Ngkusnadi.

Akrab dengan lingkungan dan banyak pelanggan

Sandi menambahkan, ia dan Ngkusnadi sudah mengakrabkan diri dengan lingkungan dan warga sekitar.

"Akrabin diri untuk adaptasi. Kalau sudah akrab, ada apa-apa jadi gampang," tutur Sandi.

Selain itu, warkop yang dijaganya bersama Ngkusnadi pun selalu ramai pengunjung pada malam hari.

Baca juga: Warkop di Kemang Timur Kerap Jadi Sasaran Begal, Pemilik Akan Tambah Kamera CCTV

Ngkusnadi mengungkapkan bahwa kunjungan paling ramai selalu pada malam hari, salah satunya pukul 02.00 WIB.

"Tapi paling ramai itu malam jam 02.00 WIB, pas orang-orang (pertokoan) udah pada tutup," ungkap Ngkusnadi.

Mayoritas pengunjung warkop adalah warga setempat dan warga lain yang sudah pernah berkunjung sebelumnya. Sisanya adalah orang-orang yang kebetulan sedang melintasi wilayah tersebut.

Imbauan soal pemasangan kamera CCTV

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan Kompol Mashuri mengimbau para pemilik warkop yang buka 24 jam untuk memasang kamera CCTV.

Pemasangan kamera CCTV di dalam maupun luar warkop bertujuan untuk mengantisipasi adanya tindakan kejahatan, mengingat warkop menjadi sasaran begal.

Baca juga: IPW: Kamera CCTV di Warkop 24 Jam Bisa Tekan Angka Kejahatan dan Permudah Ungkap Kasus

Dihubungi pada Selasa (13/12/2022), Mashuri mengatakan bahwa keberadaan kamera CCTV dapat merekam peristiwa yang ada di sekitar, termasuk aksi kejahatan.

Aksi pelaku kejahatan yang terekam kamera CCTV juga dapat memudahkan penyidik dalam melakukan proses penyelidikan.

"Terus imbauan lain, koordinasi kemanan terdekat sehingga nanti ada patroli, dan apabila terjadi hal yang mencurigakan, hubungi polisi terdekat," kata Mashuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com