Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warkop di Kemang Timur Kerap Jadi Sasaran Begal, Pemilik Akan Tambah Kamera CCTV

Kompas.com - 14/12/2022, 22:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik warung kopi (warkop) di Jalan Kemang Timur, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, akan memperbanyak kamera CCTV di sekitar tempat usahanya.

Upaya tersebut dilakukan setelah wakop itu menjadi sasaran begal pada Senin (12/12/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.

"Pemilik usaha akan tambah kamera CCTV di depan warkop, karena di dalam, kamera CCTV itu sudah ada," ujar Alvin, salah satu pegawai warkop, saat ditemui pada Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Pelaku Begal di Warkop Kemang Pakai Tas Hasil Rampasan Saat Beraksi di Kebayoran Lama

Alvin mengatakan, penambahan kamera CCTV di depan warkop belum direalisasikan karena sampai saat ini belum ada tempat untuk memasangnya.

"Alasan kamera CCTV belum dipasang karena ini masih memikirkan tempat pemasangan. Saat kejadian di warkop itu ada kamera CCTV tetangga, tapi mati," kata Alvin.

Alvin menuturkan, penambahan kamera CCTV dipertimbangkan karena lokasi warkop itu sangat dekat dengan jalan raya yang dinilai rawan, terlebih saat malam hari.

"Ini sudah beberapa kali kejadian. Yang saya tahu pertama itu ponsel milik warkop buat pesan online, kedua kemarin ponsel milik pembeli," ucap Alvin.

Baca juga: Penjambret Ponsel Ini Ternyata Juga Membegal Pengunjung Warkop di Kemang

Sebelumnya, polisi juga telah mengimbau pemilik usaha warkop yang buka selama 24 jam untuk memasang kamera CCTV guna mengantisipasi adanya tindakan kejahatan.

"Imbauan tambahkan pemasangan kamera CCTV, baik di dalam maupun di luar warung kopi," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan Kompol Mashuri saat dihubungi, Selasa (13/12/2022).

Keberadaan kamera CCTV di warung kopi dapat merekam kegiatan yang ada di sekitarnya, termasuk aksi kejahatan.

Aksi pelaku kejahatan yang terekam nantinya dapat memudahkan penyidik dalam melakukan proses penyelidikan.

"Terus imbauan lain, koordinasi kemanan terdekat, sehingga nanti ada patroli. Dan apabila terjadi hal yang mencurigakan, hubungi polisi terdekat," kata Mashuri.

Baca juga: IPW: Kamera CCTV di Warkop 24 Jam Bisa Tekan Angka Kejahatan dan Permudah Ungkap Kasus

Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi begal beraksi di Warkop 1899 di Kemang Timur viral di media sosial.

Video yang memperlihatkan detik-detik aksi pelaku tersebut diunggah di akun Instagram @merekamjakarta.

Dalam video itu terlihat pelaku datang ke dalam warkop dengan mengenakan jaket dan helm berwarna hitam serta membawa senjata tajam diduga pedang.

Pelaku langsung mengancam dua orang yang sedang bermain ponsel di dalam warkop tersebut.

Pelaku kemudian mengambil paksa ponsel dan tas berwarna biru milik pengunjung yang ada di meja warkop.

Kini, pelaku telah ditangkap saat gagal beraksi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com