Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Subsidi Motor Listrik, Dinilai Salah Sasaran tetapi Menguntungkan "Ojol"

Kompas.com - 19/12/2022, 07:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana memberi subsidi untuk pembelian motor listrik. Adapun pengemudi ojek online disebut jadi prioritas penerima subsidi pembelian sepeda motor listrik.

Dengan demikian, subsidi ini akan membuat harga motor listrik untuk ojek online semakin murah. Namun, aturan pemberian subsidi itu masih digodok oleh pemerintah pusat.

Pemberian insentif untuk kendaraan listrik dinilai sudah banyak dilakukan di negara lain demi menyokong kemampuan masyarakat memperoleh kendaraan elektrik.

Kendati demikian, kebijakan itu menuai kritik. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana subsidi pemerintah itu sebagai langkah yang salah sasaran.

Baca juga: Wacana Subsidi Motor Listrik Untuk Ojol, Pengemudi: Fasilitas Charger Diperbanyak Dulu

Subsidi "ojol" dinilai tak tepat sasaran

Ketua Umum MTI Damantoro menilai, ada lebih banyak jenis angkutan lain seperti angkutan basis bus dan rel, yang membutuhkan subsidi daripada pengemudi ojek online.

"Sesungguhnya tidak lebih membutuhkan subsidi ketimbang angkutan umum perkotaan lain yang berbasis bus atau rel," kata Damantoro, Selasa (13/12/2022).

Selain itu, melihat faktor keselamatannya, sepeda motor juga dianggap masih belum masuk unsur angkutan umum.

Jika pemerintah mengincar untuk menekan disparitas harga antara kendaraan listrik dan minyak, maka MTI mengimbau agar pemerintah menerapkan pajak karbon kendaraan yang menggunakan BBM.

Damantoro menjelaskan, pajak karbon merupakan penerapan konsep polutan pay principle yang akan membuat para penggunaan kendaraan BBM diwajibkan membayar pajak akibat polusi yang diproduksi kendaraannya.

"Selain itu, malah nanti pemerintah akan mendapatkan pajak karbon dari mekanisme ini," pungkas Damantoro.

Baca juga: Kisah Ojol yang Pakai Motor Listrik, Bisa Dapat Rp 600.000 dengan Modal Rp 40.000

Untungkan ojek online

Lima bulan beralih dari motor dengan bahan bakar minyak (BBM), Rinaldi (33) mengaku lebih untung saat mengojek online (ojol) menggunakan motor bertenaga listrik.

"Saya dari reguler beberapa tahun, lima bulan lalu beralih sewa motor listrik soalnya motor reguler saya dipakai istri. Perhitungannya jauh lebih irit pas pakai motor listrik," kata Rinaldi di Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (14/12/2022).

Menurut dia, pemasukannya saat menggunakan motor listrik maupun motor konvensional sebenarnya sama saja, yaitu sekitar Rp 200.000 sampai Rp 300.000 per hari.

Meski pendapatan sama, jumlah pengeluaran saat menggunakan motor listrik jauh lebih sedikit. Ia mengatakan untuk sewa motor listrik ia merogoh kocek Rp 50.000 per hari.

Selain itu, perawatan, suku cadang dan lainnya itu bukan tanggungan penyewa. Sedangkan harga cas listriknya sebulan cuma sekitar Rp 120.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com