Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ojol yang Pakai Motor Listrik, Bisa Dapat Rp 600.000 dengan Modal Rp 40.000

Kompas.com - 16/12/2022, 08:11 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online dengan kendaraan motor listrik semakin banyak terlihat mengaspal di jalanan Jakarta. 

Bagaimana tidak, pasalnya, para pengemudi motor listrik disebut mengeluarkan modal yang jauh lebih irit dengan pemasukan yang besar.

"Saya modal sewa motor cuma Rp 40.000 per hari. Pemasukannya sehari narik bisa dapat Rp 600.000 lebih," kata pengemudi yang akrab disapa Mase, di Jakarta, Kamis (15/12/2022) malam.

Mase mengaku dalam sehari, biasa mendapat orderan penumpang sekitar 30 kali. Dengan demikian, pendapatannya setiap hari hampir selalu menyentuh Rp 300.000.

Baca juga: Cerita Pengemudi Ojol Beralih ke Motor Listrik Sewa, Jauh Lebih Irit

"Saya sehari biasanya 30 kali orderan, bisa lebih, biaya satu penumpang kan minimal kami dapat Rp 10.000. Tinggal dikali 30 saja, itu kalau tarif minimum, ya. Jadi minimal Rp 300.000 di kantong, paling gede bisa Rp 600.000," kata Mase yang biasa beroperasi di Jakarta Selatan dan area perkantoran lainnya.

Pendapatan itu, berbanding jauh dengan pengeluaran yang harus Mase habiskan tiap harinya.

Mase hanya perlu membayar uang sewa motor listrik, tanpa harus memikirkan biaya perawatan kendaraan.

Bahkan, ia tidak perlu membayar biaya listrik ataupun baterai. Sebab, ia hanya perlu menukar baterai di stasiun pengisian di sejumlah titik di Jakarta, secara gratis.

"Ini bayar sewa saja, sudah. Enggak bayar biaya lain. Enggak nge-charge baterai. Soalnya baterai tinggal ambil saja," ungkap Mase.

Baca juga: Wacana Subsidi Motor Listrik Untuk Ojol, Pengemudi: Fasilitas Charger Diperbanyak Dulu

"Tukar baterai di stasiun pengisian daya, khusus brand kami. Jadi enggak rebutan dan antre sama yang lain. Lokasi stasiunnya di Jaksel ada 4 atau 5 titik, jumlah itu saja sudah mumpuni," imbuh dia.

Dalam sehari, Mase bisa lima kali mengganti baterai. Menurut dia, dua kotak baterai harusnya bisa membawanya melaju hingga lebihbdari 100 kilometer.

"Kapasitas dua kotak baterai bisa 120 kilometer, tapi aktualnya paling 80-100 kilometer. Jadi saya bisa 3-5 kali tukar baterai baru," jelas dia.

Selain keuntungan-keuntungan itu, Mase senang narik motor listrik setahun belakangan lantaran adanya asuransi dan biaya kerusakan.

"Kalau misalnya amit-amit kecelakaan, kami kan ada asuransi, karena motor sewaan. Jadi kalau enggak salah, maksimal cuma bayar ganti rugi kerusakan Rp 100.000, maksimal ya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com