JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Kereta Rail Listrik (KRL) berusaha melakukan berbagai perbaikan pelayanan baik di area stasiun maupun di dalam gerbong kereta.
Namun, nyatanya beberapa perbaikan di stasiun itu justru menuai keluhan dari sejumlah pengguna KRL.
Keluhan tersebut disampaikan disampaikan oleh Gema (26), warga Kota Bekasi yang sehari-hari bekerja dengan mobilitas tinggi di sekitar Jakarta. Gema sangat bergantung dengan transportasi KRL.
Gema mengatakan, sejauh ini dirinya belum pernah mendapatkan pengalaman buruk dari pelayanan KRL.
"Enggak bisa bilang layanannya menurun sih, tapi lebih ke pembenahan atau perbaikan yang ada di stasiun-stasiun malah bikin enggak efektif dan efisien," ucap Gema dalam wawancara per telepon, Senin (26/12/2022).
Baca juga: Jokowi Resmikan Pengembangan Stasiun Manggarai Tahap I, Harap Mobilitas Masyarakat Makin Lancar
Menurut Gema, sejauh pengalamannya menggunakan jasa transportasi umum KRL, pelayanan di dalam gerbong kereta tidak begitu menjadi masalah.
Namun, hal yang menjadi sorotan Gema adalah perbaikan atau pembenahan di sejumlah stasiun justru membuat penumpang tambah ribet mengakses KRL.
"Makan (menghabiskan) waktu banget, kadang justru paling lama di stasiunnya, jalan keliling ganti jalur (peron tujuan) daripada dalam keretanya," keluh Gema.
Salah satu stasiun yang disebut oleh Gema adalah stasiun transit Manggarai.
Stasiun Manggarai akan dijadikan sebagai stasiun sentral pada 2025, yang akan melayani KRL, kereta api jarak jauh (KAJJ), dan KA Bandara.
Untuk mewujudkannya, banyak proyek yang sedang ditargetkan oleh pengelola, salah satunya double double track (DDT/jalur dwi ganda) Manggarai-Cikarang, menajemen pembagian peron, perluasan area stasiun dan lain sebagainya.
Baca juga: Jokowi Ungkap Penyebab Lambatnya Pekerjaan Proyek Pengembangan Stasiun Manggarai
Akan tetapi, Gema justru merasa tidak nyaman dengan adanya beberapa perbaikan itu
"Sebenarnya KRL tuh sudah enak, tapi kalau kena transit di Manggarai tuh enggak enak banget," ujarnya.
"Stasiun Manggarai direnovasi tapi kayak asal-asalan. Itu stasiun jalur transit penumpang sangat enggak efisien," tambah dia.
Tidak hanya itu, menurut Gema, petunjuk arah yang terpasang di sekitar tangga naik ataupun turun peron kereta juga membuat pengguna bingung, khususnya bagi mereka yang baru naik KRL.