Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ketua RW Kompleks Pantai Mutiara Bantah Diberhentikan karena Tolak Tanggul NCICD

Kompas.com - 30/12/2022, 16:05 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ketua RW 016 Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara Santoso Halim membantah dia diberhentikan karena menolak pembangunan tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A.

Santoso meyakini bahwa dia diberhentikan karena mengungkap dugaan pungutan liar di fasilitas umum di sana.

"Tuduhan lurah bahwa pengurus RW diberhentikan karena menolak pembangunan tanggul NCICD ini mengada-ada, dan tidak relevan," ujar Santoso saat dikonfirmasi, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Pembangunan Jalan Inspeksi Belum Dikerjakan Kementerian PUPR, Area Tanggul Laut NCICD Malah Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Lurah Pluit Sumarno, lanjut Santoso, sempat mengundang warga termasuk pengurus RW 016 dalam pertemuan dengan pihak Kecamatan Penjaringan, Dinas SDA DKI Jakarta, dan kontraktor proyek tanggul pada 30 Juni 2022. 

Dalam pertemuan itu, warga sejatinya menolak desain pembangunan tanggul NCICD. Mereka, kata Santoso, lantas mengirimkan petisi kepada dinas terkait untuk menyempurnakan desain tanggul.

Menurut Santoso, terdapat dua pertiga warga Pantai Mutiara bermukim di wilayah pesisir. Sehingga dia harus mendengarkan pendapat warga setempat berkait pembangunan tanggul sepanjang garis pantai barat dan timur tersebut.

Baca juga: Kala Tanggul Raksasa Dinilai Mahal dan Tak Mampu Cegah Banjir Rob, tapi Pembangunannya Masih Dikebut

"Karena saya sebagai Ketua RW yang harus mengedepankan manfaat bagi masyarakat banyak," kata Santoso.

"Sehingga uang negara tidak sia-sia, Rp 60 miliar juga merupakan uang negara dan kami sangat prihatin kalau uang itu tidak memberikan satu solusi yang komprehensif dan terintegrasi dengan seluruh warga," ucap dia.

Sebelumnya, Lurah Pluit Sumarno mengeklaim pemecatan Ketua RW 016 dan sejumlah pengurus disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena ketua RW dan jajarannya menolak rencana pembangunan tanggul NCICD di Pantai Mutiara.

Sumarno juga membantah bahwa ketua RW dan enam pengurus lainnya diberhentikan karena membongkar dugaan pungli.

Baca juga: Eks Ketua RW Ungkap Dugaan Pungli di Fasilitas Umum Pantai Mutiara Jakut

"(Pemecatan) bukan karena bongkar pungli, tapi karena Pak RW menolak pembangunan tanggul NCICD yang merupakan program pemerintah pusat," jelas Sumarno saat ditemui secara terpisah.

Mediasi yang sudah pernah dilakukan oleh pihak kelurahan, kata Sumarno, tak dihiraukan oleh para warga. Kinerja pengurus RW selama ini dinilai kurang kooperatif, karena jarang berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Pluit maupun Kecamatan Penjaringan.

"Jarang berkoordinasi dengan pihak kelurahan maupun kecamatan, baik itu pembangunan, tidak pernah berkoordinasi," sebut Sumarno.

Dugaan pungli di fasilitas umum Pantai Mutiara

Sebelumnya diberitakan bahwa dugaan pungli terjadi di fasilitas umum Blok Z Kompleks Pantai Mutiara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com