Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseharian Eny Sebelum Dibawa ke RSJ, Sering Belanja Pakai Baju Kantoran

Kompas.com - 05/01/2023, 15:17 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eny Sukaesi (58), seorang ibu yang tinggal di rumah mewah terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, kerap berbelanja kebutuhan rumah tangga di warung dekat rumahnya. 

"Bu Eny suka belanja setiap pagi ke belakang beli obat nyamuk di warung, beli nasi, dan sayuran," ujar Ani, tetangga dari Eny, saat ditemui di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2023).

Di mata Ani, aktivitas sehari-hari dari Eny terlihat biasa saja, sama seperti warga sekitar.

Hanya saja, Eny selalu mengenakan baju khas "orang kantoran" saat berbelanja.

"Dia selalu bawa tas. Bajunya selalu rapi kayak orang kantoran, dan pakai sepatu tinggi," kata Ani.

Baca juga: Penghuni Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung Kerap Tolak Bansos, Lurah: Karena Awalnya Orang Kaya

Menurutnya, pakaian ini tidak hanya digunakan saat Eny berbelanja kebutuhan sehari-hari, tapi juga saat mengambil air dari rumah tetangga.

Terkait kebiasaan ini, Ani mengatakan ada kemungkinan karena Eny masih terbawa situasi ketika ia masih bekerja.

"Kebawa waktu masih kerja. Tas tenteng dibawa-bawa, kadang isinya batu, kayu, botol. Kadang suka nyari kayu buat tungku, terus dimasukin ke dalam tas," tutur Ani.

Meski diduga mengalami depresi, Eny juga masih bisa berinteraksi dengan warga setempat. Hanya saja, interaksi dilakukan seperlunya saja.

Selain itu, Eny pun dikatakan kerap berbicara dengan diri sendiri ketika berbelanja ke warung.

"Ngobrol biasa aja, seperlunya. Cenderung tertutup bu Eny. Terkadang ngomong sendiri," ujar Ani.

Baca juga: Begini Kondisi Rumah Mewah Terbengkalai yang Ditempati Ibu dan Anak di Cakung

Selain berbelanja kebutuhan sehari-hari, Ani mengatakan bahwa Eny dan Tiko masih menjual daun salam dan buah melinjo ke warung-warung setempat.

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menambahkan, warga setempat juga tidak boleh memanggil Eny hanya dengan namanya.

Ia mengungkapkan, Eny harus dipanggil lengkap dengan gelarnya.

"Harus Ibu Dra. Eny. Harus disebut title-nya kalau manggil. Kalau enggak disebut, kurang berkenan. Tadinya kan dia orang berada," ujar Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com