Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jumlah Titik layanan JakWIFI Dikurangi Separuhnya karena Pemanfaatan Tidak Maksimal

Kompas.com - 11/01/2023, 12:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai 1 Januari 2023, fasilitas JakWifi di beberapa tempat publik di DKI Jakarta dikurangi setelah ada pemangkasan anggaran.

Dikutip dari Kompas.id, semula Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan anggaran sekitar Rp 174 miliar dalam APBN 2023 untuk layanan JakWifi.

Namun belakangan, anggaran tersebut dipangkas sehingga hanya disetujui sebesar Rp 56 miliar. Imbasnya, layanan JakWifi dikurangi dari 3.500 titik menjadi 1.263 titik.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto mengatakan, pertengahan tahun ini tingkat penggunaan JakWifi bagi masyarakat akan dievaluasi.

Baca juga: Pemprov DKI Kurangi Titik JakWifi, Warga: Setuju, Sering Dibuat Main Game

Adapun pemangkasan anggaran JakWifi pada 2023 berdasarkan pertimbangan dari hasil kajian dan evaluasi.

Pemanfaatan tidak maksimal

Pemprov DKI mengurangi titik JakWifi lantaran mayoritas penggunannya lebih banyak untuk hiburan dan pemanfaatannya di beberapa titik dianggap tidak maksimal.

Namun, dia menjamin layanan JakWifi akan tetap berjalan meskipun ada pengurangan titik akses.

Dalam survei yang dilakukan pada Desember 2021, pemanfaatan JakWifi mencapai 56 persen. Kemudian, pada Maret 2022 terus naik menjadi 60,9 persen.

Namun, pada survei yang dilakukan pada November 2022 tercatat hanya 27,5 persen penggunaan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Lebih lanjut, layanan JakWifi dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan atau gim sebesar 50,7 persen.

Baca juga: Pemprov DKI Kurangi Titik JakWifi, Pengamat Ingatkan Pemasangan Wifi harus Tepat Sasaran...

”Anggaran bakal ditambah jika penggunaan JakWifi untuk kepentingan masyarakat dalam aktivitas belajar dan bekerja kembali tinggi,” kata Raides.

Namun, fungsi internet gratis saat ini berubah dari tujuan awal. Masyarakat lebih banyak menggunakan JakWifi untuk kebutuhan hiburan, seperti gim dan menonton film.

Padahal, layanan ini awalnya diperuntukkan mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) semasa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, JakWifi sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya yang masih memiliki anak bersekolah.

Meski rutin mendapat dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) dari pemerintah daerah, bantuan ini tidak termasuk akses digital anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com