Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 19 Tahun Transjakarta Hadir di Ibu Kota, MTI: Telah Sejajar dengan Layanan Kota Lain di Dunia

Kompas.com - 15/01/2023, 15:17 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat 19 tahun lalu, yaitu pada 15 Januari 2004, Transjakarta dengan jalur Blok M–Kota sepanjang 12,5 kilometer mulai beroperasi setelah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mencatat Transjakarta merupakan sistem transportasi bus rapid transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan.

"Keberadaan Transjakarta telah mensejajarkan pelayanan transportasi umum Jakarta dengan berbagai kota di dunia," tutur Djoko, dalam penjelasannya kepada Kompas.com, Minggu (15/1/2023).

Untuk itu, kata Djoko, daerah lain tidak perlu lagi belajar penataan transportasi umum ke luar negeri, cukup belajar dengan Transjakarta untuk mengelola transportasi umum di daerah.

Baca juga: Demi Kurangi Beban PSO, DPRD DKI Desak Transjakarta Cari Pendapatan Selain Penjualan Tiket

Selama ini, kata Djoko, masalah kemampuan fiskal daerah selalu menjadi sandungan kepala daerah belum mau membenahi transportasi umum dengan skema pembelian layanan.

Namun kenyatannya, sudah ada enam kota dan empat provinsi sudah mau menyelenggarakannya. Belum lagi ada beberapa kabupaten memberikan subsidi angkutan umum yang sudah beroperasi.

"Kata kuncinya adalah komitmen politik atau political will kepala daerah untuk mengalokasikan anggaran daerah membenahi transportasi umum di daerah masing-masing," ujar Djoko.

Menurut dia, sikap kepala daerah di Jakarta memperhatikan keberadaan transportasi umum sudah memberikan pelajaran berarti bagi kepala daerah yang lain.

"Setiap kampanye pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta, transportasi umum sudah menjadi bahan atau materi kampanye," tutur Djoko.

Baca juga: Heru Budi Minta Dirut Baru Transjakarta Kurangi Angka Kecelakaan dan Tambah Armada di Jam Sibuk

Djoko memandang, Transjakarta pun terus berkembang pada era Gubernur Fauzi Bowo, Joko Widodo, Bauki Tjahjana Purnama, hingga terakhir Anies Baswedan.

Djoko mencatat saat ini sudah ada 13 koridor busway beroperasi dengan jalur lintasan terpanjang di dunia, yakni 251,2 kilometer. Semula bus ini hanya beroperasi mulai pukul 05.00-22.00 WIB, sekarang sudah dapat beroperasi 24 jam sejak 1 Juni 2014.

Adapun tarifnya masih sama, yaitu Rp 3.500 sejak awal beroperasi hingga 19 tahun lamanya. Bisa jadi, kata Djoko, Transjakarta adalah satu-satuanya transportasi umum di dunia yang terlama tidak menaikkan tarifnya.

Di tengah upaya mencari dan mengembangkan bisnis tambahan pendapatan (non fare box) selain pendapatan dari tarif penumpang, Transjakarta harus terus fokus untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan.

"Jalur busway harus steril dari kendaraan lain dalam upaya untuk menjamin kelancaran dan memastikan waktu tempuh lebih cepat ketimbang menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com