Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk DPO, 6 Begal Pembunuh Penjual HP di Cempaka Putih Diultimatum untuk Serahkan Diri

Kompas.com - 19/01/2023, 20:46 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengumumkan enam dari delapan begal yang membunuh pedagang ponsel di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Sudah, sudah kami terbitkan. Kalau tidak salah kemarin atau dua hari lalu (diterbitkan DPO). Seluruhnya ada delapan orang, dua orang ditangkap," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023).

Komarudin mengatakan, enam dari delapan pelaku saat ini sudah teridentifikasi. Hingga kini, penyidik tengah memburu keenam pelaku tersebut.

"Enam orang itu sudah teridentifikasi. Kami memberikan peringatan keras kepada yang bersangkutan segera menyerahkan diri," kata Komarudin.

Baca juga: 2 Begal yang Tewaskan Pedagang Ponsel di Cempaka Putih Tertangkap, 6 Masih Buron

Komarudin berujar, para pelaku mengambil ponsel dan motor korban. Sepeda motor tersebut dijual oleh para pelaku seharga Rp 6,4 juta.

"Dua orang ini (pelaku yang ditangkap) kebagian Rp 500.000. Dua orang yang ditangkap berperan ikut dalam gerombolan," ujar Komarudin.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Gunarto menjelaskan, aksi pembegalan yang menewaskan korban berinisial KSD (19) itu diduga dilakukan oleh delapan pelaku.

Sebanyak dua orang telah ditangkap, sedangkan enam pelaku lainnya masih diburu oleh penyidik gabungan Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.

"Dua orang sudah kami amankan. Masih ada enam orang lagi dari keterangan pelaku. Sekarang masih DPO," ujar Gunarto saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Polisi: Pria Berhelm di Cempaka Putih Tewas Dibegal Usai COD Ponsel di PGC

Pembegalan itu menyebabkan KSD tewas dengan kondisi tubuh telungkup dan masih mengenakan helm di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu (31/12/2022) malam.

Penyidik kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari situ, penyidik mendapatkan informasi bahwa pemuda tersebut merupakan korban begal, karena motor korban tidak ada.

Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard B Saragih menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan diketahui korban merupakan pedagang ponsel secara daring.

Baca juga: Pria Berhelm Ditemukan Tewas Telungkup di Cempaka Putih, Diduga Korban Begal

Pada saat kejadian, korban baru selesai bertemu dengan pembeli ponselnya dan melakukan transaksi cash on delivery (COD).

"Korban pedagang HP online. Jadi kemarin itu berdasarkan itu dia lagi janjian sama seseorang di PGC. Mau jual HP, ada yang mau beli," ujar Bernard.

Setelah selesai melakukan transaksi COD, kata Bernard, korban langsung meninggalkan kawasan PGC. Saat dalam perjalanan, korban dibegal dan diambil sepeda motornya.

"Setelah diantar itu, sudah transaksi, dia balik. Pas mau balik itu di jalan itulah (dibegal)," kata Bernard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com