Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Tragis Balita di Duren Sawit, Tewas di Tangan Ibu Kandung karena Kerap Menangis...

Kompas.com - 27/01/2023, 07:15 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa seorang balita berinisial A (2). Ia tewas di tangan ibu kandungnya sendiri, NK (20).

A tewas karena dianiaya ibunya di sebuah kontrakan yang mereka huni di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (23/1/2023).

Tewas karena dicekik

Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira Sukma mengungkapkan, A tewas diduga dianiaya oleh NK.

NK tega menganiaya darah dagingnya karena kesal korban kerap menangis atau rewel.

Puncaknya, sepekan sebelum korban tewas, NK menendang korban hingga korban jatuh dan mengalami luka berat pada bagian tangan dan dahi.

"Ibunya kesal dan menendang korban hingga jatuh. Tangannya (korban) terpelintir dan kepala bagian kening terbentur," ungkap Syarifah, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Ibu Kandung Aniaya Balita hingga Tewas di Duren Sawit, Tetangga: Saya Tak Pernah Dengar Suara Anak Nangis

Kala itu NK sempat berupaya memberikan pertolongan dengan membawa korban ke tukang urut. Korban lalu diberi ramuan herbal kencur dan diperban.

Korban juga sempat dibawa ke puskesmas untuk dibersihkan lukanya. Namun, buruknya kondisi luka membuat korban membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Akhirnya, pada Senin, NK berniat membawa korban ke rumah sakit di wilayah Kecamatan Pulogadung.

Nahas, belum sempat mendapat pengobatan, korban kembali menangis kesakitan. NK justru mencekik korban dua kali sehingga balita itu meninggal.

"Si bayi rewel, kemudian ibunya emosi dan menendang anak tersebut. Besoknya, bayi rewel lagi. Karena selalu rewel, pelaku mencekik anaknya dua kali dan menyebabkan anaknya meninggal," kata Syarifah.

"Melihat korban sesak, (cekikan) dilepas dan didiamkan. Beberapa menit kemudian, NK melihat korban diam dan kaku. Ketika dipegang, tangannya sudah dingin," ujar Syarifah.

Baca juga: Hidup Mengontrak, Ibu yang Aniaya Anak hingga Tewas di Duren Sawit Jarang Terlihat oleh Warga

Pada Senin malam, NK berangkat mengantarkan korban yang sudah meninggal ke rumah orangtuanya untuk dimakamkan di TPU Pulo Gebang.

Namun, pada Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, perbuatan keji NK terungkap.

Warga sekitar mendapati luka kekerasan pada sekujur jasad korban ketika balita malang itu dimandikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com