Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Penggunaan Mobil Listrik, Lebih Murah tapi Tak Sepenuhnya Atasi Polusi Udara

Kompas.com - 17/02/2023, 17:38 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dorongan pemerintah agar masyarakat beralih ke mobil listrik menuai pro dan kontra dari sejumlah pengunjung Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.

Pengunjung bernama Kevin (30) mengatakan, mobil listrik memiliki daya pikat karena biaya penggunaannya relatif murah.

“Murah soalnya listriknya bisa nge-charge di rumah. Pajaknya murah. Itu yang membuat mobil listrik memikat. Tempat charge-nya juga kecil, enggak banyak makan tempat,” kata Kevin, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Jokowi Ajak Industri Otomotif Mulai Melirik Produksi Mobil Listrik

Pendapat serupa juga disampaikan Bachtiar (25). Bachtiar menuturkan, penggunaan mobil listrik dapat menjadi satu alternatif untuk mengatasi cadangan minyak bumi yang menipis.

“Menurut saya (penggunaan mobil listrik) sangat efektif. Kita tahu cadangan minyak bumi di Indonesia dan dunia semakin menipis. Kita perlu pembaharuan energi. Listrik menjadi suatu alternatifnya,” tutur Bachtiar.

Di saat bersamaan, menurut Bachtiar, penggunaan mobil listrik juga membuat pengendara tidak perlu memikirkan harga BBM.

“Dengan menggunakan tenaga listrik, otomatis kita tidak perlu memikirkan harga BBM,” ujar Bachtiar.

Baca juga: Teddy Minahasa Marahi Saksi Saat Sidang Pembuktian Peredaran Narkoba, Kompolnas: Dia yang Rugi Sendiri

Sementara itu, Tama (30) berpendapat, peralihan mobil berbahan bakar bensin ke listrik adalah langkah yang kurang efektif jika tujuannya untuk memperbaiki kualitas udara.

Sebab, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang menyuplai energi untuk mobil listrik justru menghasilkan polusi.

“Menurut saya, belum efektif menghilangkan polusi secara utuh, ya. Karena secara penggunaan, kendaraan listrik memang tidak mengeluarkan emisi gas buang sama sekali," kata Tama.

"Tapi, bisa dibilang, polusinya pindah dari pusat kota ke kawasan pembangkit listrik," imbuh dia.

Baca juga: Cabut Laporan, Sopir Taksi Online Rahasiakan Jumlah Uang Ganti Rugi dari Giorgio

Sebagai informasi, pada 2022, Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, 1 kilowatthour (kWh) listrik bisa digunakan untuk menempuh jarak 8,5 kilometer.

Sementara itu, 1 liter bensin dapat menempuh jarak 10 kilometer. Apabila dijabarkan, 1 liter bensin setara dengan 1,2 sampai 1,3 kwH.

Dengan harga listrik di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang dibanderol seharga Rp 2.500 per kWh, maka pengendara mobil listrik hanya perlu mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk menempuh jarak 10 kilometer.

Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan penggunaan mobil berbahan bakar bensin.

Sebab, berdasarkan informasi dari laman resmi Pertamina, harga Pertamax di DKI Jakarta yakni Rp 12.800 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.850, Dexlite Rp 16.150, Pertamina Dex Rp 16.850, dan Pertalite Rp 10.000 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com