Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Hujan dan Angin Kencang, Warga Cipinang Melayu: Dua Pohon Menimpa Rumah Saya...

Kompas.com - 27/02/2023, 12:58 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras dan angin kencang menyebabkan dua pohon palem di Jalan Haji Amsir, RT 013 RW 03 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, menimpa rumah seorang warga pada Jumat (24/2/2023).

Rumah yang letaknya di dekat Jembatan Biru itu dimiliki oleh seorang warga bernama Yanto.

"Pohon palem ambruknya hari Jumat siang. Itu menimpa rumah saya. Kalau pohon yang satunya (angsana) ambruk malem. Dia timpa jembatan," ujar Yanto di lokasi, Senin (27/2/2023).

Saat kejadian berlangsung, Yanto sedang berada di dalam rumah bersama dengan anggota keluarganya.

Awalnya, ia mendengar suara gaduh dan mengira itu suara kucing yang sedang bertengkar.

Baca juga: Akibat Hujan Intensitas Tinggi, Aliran Kali Sunter di Cipinang Melayu Deras, Muka Air Naik

Usut punya usut, ternyata itu adalah bunyi pohon palem yang menimpa area gudang rumahnya.

Tidak lama, ia kembali mendengar bunyi gemuruh yang berasal dari pohon palem lainnya. Pohon itu menimpa bagian tengah rumahnya.

"Dua pohon itu menimpa rumah secara bersamaan. Saya langsung lapor ke kelurahan buat minta bantuan buat tolong dirapihin," ucap Yanto.

Pemotongan pohon pun dilakukan hingga sekitar pukul 20.00 WIB. Pada saat itu, hujan langsung turun dengan deras.

Yanto pun membersihkan rumah dan melakukan persiapan untuk mengatasi kebocoran akibat pohon tumbang.

"Saya lalu mandi, saya kayak denger bunyi bebatuan jatuh dan bunyi 'kretek'. Saya liat, ada pohon lain rubuh ke jembatan. Saya sama anggota keluarga lain langsung lari," terang dia.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Kota Bekasi, Kompleks Dosen IKIP Banjir hingga 80 Centimeter

Pohon angsana yang menimpa jembatan pada Jumat malam membuat Yanto dan sejumlah warga RW 03 harus memutar cukup jauh saat hendak berjalan ke RW 04.

Sebab, jembatan penghubung dua RW itu ambruk imbas pohon tumbang.

Saat ini, jembatan sudah dalam keadaan bebas dari pohon dan sampah. Lantai jembatan juga sudah dicopot untuk proses perbaikan.

Namun, lantaran aliran air Kali Sunter yang masih tinggi dan deras, proses perbaikan tengah dihentikan untuk sementara waktu hingga aliran air menurun.

Yanto mengatakan bahwa ia sudah berencana untuk memperbaiki rumah.

Namun, proses itu harus menunggu hingga Jembatan Biru berdiri kembali dan cuaca membaik.

"Soal dapat bantuan untuk perbaikan rumah apa enggak, saya kurang tahu," kata Yanto.

Sembari menunggu jembatan diperbaiki dan cuaca sudah mendukung kembali, saat ini ia sedang mengungsi ke rumah adiknya yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com