JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita bernama Eli (57) dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Duren Sawit usai menjadi korban ledakan kloset jongkok di rumahnya di Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2023).
Menurut keterangan Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, kloset itu mendadak meledak saat Eli hendak buang air besar.
"Kloset tiba-tiba meledak dan mengeluarkan api. Penyebabnya tidak diketahui. Kaki dan perut korban tersambar api," ucap Gatot dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ledakan ini murni berasal dari kloset. Meski begitu, belum ada keterangan resmi soal penyebab dari ledakan tersebut.
Baca juga: Kloset Meledak dan Keluarkan Api Saat Hendak BAB, Perempuan Ini Dibawa ke RS
Meski belum diketahui pasti apa penyebab ledakan di kloset itu bisa terjadi, patut dicurigai faktor pemicunya adalah kesalahan pada sistem sanitasi di rumah tersebut.
Setiap rumah sejatinya dilengkapi dengan tangki kedap air atau septic tank yang menampung limbah kotoran manusia.
Limbah ini mengeluarkan gas metana yang mudah terbakar, sehingga perlu perhatian khusus agar gas di dalam septic tank tidak terakumulasi dan menyebabkan terjadinya ledakan.
Salah satu bentuk pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan melengkapi septic tank dengan pipa untuk menyalurkan gas di dalam tangki keluar.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah Jakarta Raya (PD PAL Jaya) Aris Supriyanto beberapa waktu lalu.
"Air limbah dalam tangki septik itu menghasilkan gas metana (CH4) yang mudah meledak. Jadi septic tank harus dilengkapi pipa vent agar gas metana yang terbentuk tidak terakumulasi dalam tangki," kata Aris saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/12/2021)
Selain itu, tangki tersebut juga sebaiknya rutin disedot atau dibersihkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Aris mengatakan, septic tank sebaiknya disedot sekali dalam tiga tahun.
Selain dapat meledak, septic tank yang tidak pernah disedot juga bisa bocor dan mencemari air tanah, sebagaimana dilansir Kompas.com sebelumnya.
(Penulis: Nabilla Ramadhian, Ardiansyah Fadli | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Hilda B Alexander)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.