Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedihnya Bocah 4 Tahun Dilarang Guru Ikut "Field Trip" karena Telat 5 Menit

Kompas.com - 03/03/2023, 14:15 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial K harus merasakan kesedihan yang mendalam di usianya yang baru empat tahun.

K dilarang guru kelompok bermainnya untuk mengikuti field trip atau jalan-jalan sambil belajar di luar sekolah hanya karena karena terlambat datang walaupun sebentar saja.

Padahal, K sudah mengidam-idamkan field trip itu dari beberapa hari sebelumnya. Kegiatan ini menjadi yang kali pertama baginya.

Ibunda K, N, mengungkapkan bahwa field trip sudah direncanakan pihak sekolah sejak jauh-jauh hari dengan tujuan Scientia Square Park di daerah Gading Serpong.

"Pengumumannya itu sudah dari sekitar sebulan lalu. Setiap minggu, sekolah juga reminder soal peraturannya. Salah satunya, anak-anak harus sudah sampai di sekolah pukul 07.00 WIB. Ada toleransi 15 menit. Artinya lewat satu menit saja, tidak bisa ikut," ujar N kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Belasan Tahun Rawat Ibu Eny di Rumah Terbengkalai, Tiko: Kadang Sedih, tapi kan Cuma Punya Mama...

K sangat antusias menyambut field trip itu. Sejak beberapa hari sebelumnya, ia sudah mempersiapkan diri membeli sejumlah peralatan kegiatan luar ruangan, jas hujan salah satunya.

Bahkan di malam sebelum hari keberangkatan, K memilih tidur dengan mengenakan seragam field trip-nya.

"Saking dia enggak mau ketinggalan acara ini. Malam itu, K sampai bilang, 'besok aku mau naik bus sama teman-teman di sekolah'. Wah, sudah senang banget pokoknya dia," ujar K.

Namun tak disangka, pada hari keberangkatan, hujan turun sangat deras pada Kamis (2/3/2023) dini hari.

Namun, N sudah mengantisipasi agar sang anak tidak sampai terlambat ke sekolah. K lantas diantar neneknya ke sekolah karena ibunya harus berangkat ke kantor.

Sebagai informasi, N tinggal di Karang Tengah, sedangkan sekolahnya berada di Green Lake. Jarak tempuh dari rumah ke sekolah sekitar 5 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit dalam situasi normal.

Baca juga: Keluhan Warga Aren Jaya yang Rumahnya Kebanjiran 12 Jam: Sofa Terendam hingga Terlambat Kerja karena Bersihkan Lumpur

"Sambil perjalanan ke kantor, aku selalu cek. K ini berangkat jam 06.10 WIB. Tapi karena hujan dan ada sungai banjir, mertuaku itu sampai ke sekolah jam 07.20 WIB. Artinya lewat lima menit dari ketentuan," ujar N.

Mertua N yang mengantar K menyampaikan permohonan maaf kepada guru karena keterlambatan di luar kontrol itu.

Sayangnya, guru tak mau memahami alasan itu. Para guru bersikukuh tak memperbolehkan K ikut di dalam field trip atas alasan menaati peraturan.

N mengatakan, hal yang menyedihkan baginya adalah pada saat K tiba di sekolah, teman-teman sekolahnya seluruhnya masih berada di dalam kelas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com