Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leganya Lidya Sudah Bisa Pulang Bersama Jasad Ibu yang Jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina...

Kompas.com - 08/03/2023, 19:19 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lidya (18) akhirnya bisa bernapas lega lantaran jenazah ibunya, Hanifah (50), sudah boleh dijemput dari RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).

"Atas nama Hanifah sudah teridentifikasi. Rencananya jenazah dibawa besok (9/3/2023)," ungkap dia di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu.

Saat ini, Lidya hanya mengunjungi rumah sakit untuk mengetahui lebih lanjut tentang kabar bahwa ibunya telah teridentifikasi.

Untuk berkas pengambilan jenazah Hanifah, Lidya mengungkapkan bahwa ia akan mengurusnya pada Kamis (9/3/2023).

"Jenazah bakal langsung dikubur di Madura, tapi dari RS Polri dibawa ke rumah duka dulu, habis itu langsung ke Madura," ujar dia.

Baca juga: Kisah Korban Tewas insiden kebakaran Plumpang, Ada Jasad Ibu dan Anak yang Berpelukan

 

Jasad ibu-anak saling berpelukan

Pada Sabtu (4/3/2023) pagi, jasad ibu-anak yang sedang berpelukan ditemukan usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Berdasarkan hasil identifikasi kepolisian, diketahui bahwa identitas jasad tersebut adalah Hanifah (50) dan Fahrul Hidayatullah (27).

Sebelumnya, Junaedi (50) selaku saudara dekat Hanifah dan Fahrul mengungkapkan, pihaknya belum diizinkan membawa pulang jasad Hanifah dari Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023).

"Yang baru boleh dibawa pulang hari Minggu (5/3/2023) itu kakaknya Lidya (18). Fahrul namanya. Saya datang kemari hari ini untuk menjemput ibunya," ungkap Junaedi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin.

Menurut dia, pihak rumah sakit belum mengizinkan Junaedi dan Lidya menjemput Hanifah lantaran proses tes DNA masih berlangsung.

Baca juga: Besok Anak Saya Berusia 4 Tahun Saat Dimakamkan, Bagaimana Perasaan Tidak Hancur...

Setelah dinyatakan selesai, pihak keluarga baru boleh menjemputnya. Namun, belum diketahui waktu pastinya.

"Saya minta tolong ke RS Polri untuk boleh dikeluarin lah (Hanifah), kasihan sudah tiga hari di sini. Sedangkan anaknya sudah pulang duluan," kata Junaedi.

"Kasihan lihatnya, ibaratnya kayak anaknya sudah pulang, tapi ibunya enggak diajak pulang," sambung dia.

Lidya, anak Hanifah dan adik Fahrul, turut menuturkan kekecewaannya terhadap pihak rumah sakit.

Sebab, niatnya untuk membawa pulang ibu dan kakaknya secara berbarengan terhambat proses tes DNA yang dinilainya terlalu lama.

"Katanya harus nunggu dan bersabar. Orang rumah sakit bilangnya cuma sabar. Saya udah bilang, saya harus nunggu berapa lama lagi. Apakah seminggu atau 10 hari?" tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com