Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkejutnya Ria Putri, Hubungi Suami tapi Diangkat Petugas Ambulans yang Evakuasi Sang Anak...

Kompas.com - 09/03/2023, 10:17 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ria Putri (30) mengaku terkejut setelah menghubungi suaminya, Suheri (32), usai bunyi ledakan sebelum kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Sebagai informasi, Ria merupakan ibu rumah tangga yang kehilangan keluarganya akibat peristiwa mengerikan tersebut.

Empat anggota keluarga Ria meninggal dunia, yaitu ibundanya, Sumiati alias Neneng (71); Suheri (32); anak laki-lakinya, Raffasya Zayid Athallah (4); dan keponakan, Trish Rhea Aprilita (12).

Sementara itu, kakak Ria saat ini masih dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit.

"Iya, (tahu) dari petugas ambulans. Kan aku telepon, eh ternyata yang angkat itu petugas ambulans. 'Ini saya lagi bawa dua anak ke RSCM'," kata Ria saat ditemui di rumah duka, RT 005 RW 01, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Kisah Ria Putri yang Kehilangan Anak, Suami, Ibu, dan Ponakannya Akibat Kebakaran Plumpang

Setelah mendapatkan kabar tersebut, Ria senang karena anak dan keponakannya ditemukan. Ia pun bergegas menuju rumah sakit.

Namun, rasa bahagia tersebut seketika berubah menjadi perasaan sedih. Ia berkabung karena anak dan keponakannya itu sudah tak bernyawa.

"Ternyata, pas di sana, sudah jenazah semua. Makanya aku langsung, aduh enggak bisa ngomong apa-apa lagi deh," ungkap Ria sambil menyeka air matanya.

Dalam kesempatan ini, Ria juga mengungkapkan kronologi tentang keluarganya yang menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Baca juga: Kronologi Ria Putri Kehilangan Suami, Ibu, dan Anak Sekaligus pada Malam Mengerikan di Plumpang

Pada malam itu, Ria mengatakan awalnya hujan deras disertai petir mengguyur Kelurahan Rawa Badak Selatan. Setelah mencium bau bensin, mereka mencoba menyelamatkan diri.

"Kalau dari rumah, suami aku, Suheri, Raffasya, sama keponakan aku, Rhea, itu sudah mau menyelamatkan diri, intinya begitu," kata Ria.

Kakak dan ibu Ria juga turut menyelamatkan diri. Namun, karena panik, keduanya malah berlari ke arah ledakan.

"Nah, kakak aku yang masih kritis itu sama mama aku, bawa motor juga. Nah, kalau aku kan berpikirnya sudah sampai, masa belum sampai. Ternyata, dia mungkin lewat yang ada ledakan itu, lewat sebelah situ," kata Ria.

Baca juga: Ria Menangis Histeris Lihat Peti Jenazah Ibu, Anak, dan Suami di RS Polri

Ria mengungkapkan, Suheri, Raffasya, dan Rhea juga menyelamatkan diri menggunakan sepeda motor tetapi ke arah ledakan Depo Pertamina Plumpang.

Berdasarkan cerita yang Ria dapatkan, Sumiati sempat kembali ke rumah untuk meminta pertolongan.

"Dia katanya pingsan. Sudah luka bakar, dia minta tolong, lari-lari ke rumah. Tapi enggak ada yang nolongin, ya sudah, (saat ditemukan) dilarikan ke Rumah Sakit Mulyasari," ucap Ria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com