Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas dan Dukcapil Jakpus Siaga Layani Korban Kebakaran Senen

Kompas.com - 14/03/2023, 18:18 WIB
Rizky Syahrial,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 05, Senen, Jakarta Pusat, Christoforus (59) menuturkan, pihak Puskesmas Kelurahan Senen, serta Dukcapil Jakarta Pusat siap melayani korban kebakaran Jalan Prapatan 2 selama pengungsian di Museum Kebangkitan Nasional masih ada. 

"Puskesmas Kelurahan Senen stand by untuk kesehatan warga, dari Dukcapil juga stand by untuk membantu warga yang kehilangan dokumen penting," ujar dia di lokasi, Selasa (14/3/2023).

Christo menuturkan, ia belum mengetahui bantuan pemerintah soal mengganti rumah warga yang hangus terbakar.

Baca juga: Bantah Kebakaran di Senen karena Lupa Matikan Kipas Angin, Pemilik Rumah: Itu Korsleting

Menurut dia, pemerintah saat ini menjamin makanan warga selama 10 hari mengungsi di Museum Kebangkitan Nasional.

"Dari pemerintah, kami belum tau (soal mengganti rumah), tetapi pemerintah menjamin selama tanggap darurat 10 hari untuk makanan, serta tempat pengungsian saja," jelas dia.

Ia pun memohon kepada masyarakat atau para donatur untuk membantu korban kebakaran di wilayahnya.

"Kami mohon bantuannya untuk meringankan warga yang terdampak, sekiranya donatur yang mempunyai berkat lebih, bisa membantu warga kami berupa apapun," pungkas dia.

Sebelumnya, Warga yang terdampak kebakaran di kawasan padat penduduk Jalan Prapatan 2 RT 006/005, Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (13/3/2023) siang, diizinkan mengungsi di Museum Kebangkitan Nasional.

"Warga dievakuasi ke Pos RW. Kebetulan, ketua RW kami minta bantuan ke Gedung Kebangkitan Nasional, Museum Stovia. Itu kan ada pintu yang langsung bisa dibuka, berdekatan dengan sekretariat RW," ujar Ketua RT 006/005 Maria Gertrudis Sapuro kepada Kompas.com.

Maria mengaku belum bisa menjabarkan spesifik berapa warga yang harus dievakuasi.

“Untuk saat ini masih berantakan, masih semrawut. Tapi, dari Stovia menyediakan tempat (bagi warga). Sudah saling berkoordinasi dengan lurah, RW, dan RT. Kalau memang membutuhkan tempat, bisa mengungsi (ke sana),” ujar dia.

Baca juga: Ingin Perbaiki Rumah, Korban Kebakaran di Senen Harap Ada Bantuan Bahan Bangunan

Untuk diketahui, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan bahwa dugaan sementara dari kebakaran ini adalah korsleting listrik dari kipas angin yang lupa dimatikan.

“Hingga akhir operasi, terdapat sebanyak 16 damkar yang akhirnya dikerahkan untuk bantu padamkan api. Operasi (pemadaman) dimulai pada pukul 12.23 WIB dan selesai pada pukul 14.08 WIB. Ada sebanyak lima rumah terbakar dan tujuh rumah yang terdampak,” ujar Asril.

Berdasarkan keterangan Asril, ada sebanyak 15 keluarga yang menjadi korban kebakaran ini, totalnya sebanyak 81 jiwa.

Tidak ada korban jiwa, tetapi ada satu korban ditemukan luka ringan akibat kebakaran ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com