Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Jadi Motif 6 Anak Perempuan Aniaya Temannya di Cilincing

Kompas.com - 16/03/2023, 14:51 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral sebuah video yang memperlihatkan beberapa anak perempuan tengah melakukan kekerasan hingga pemukulan terhadap teman mereka berinisial AM (12).

Dalam video tersebut, AM yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas lima itu terlihat tidak berkutik dan hanya menangis saat menerima bogem mentah berkali-kali dari salah satu pelaku.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Manossoh mengungkapkan, pelaku penganiayaan dan korbannya itu sebenarnya saling berteman. 

Namun, salah satu pelaku sakit hati terhadap AM sehingga terpancing untuk melakukan kekerasan.

"Sementara, motifnya sakit hati. Karena, menurut salah satu pelaku (TI), bahwa korban pernah merekam video saat temannya (TI) berantem dengan seseorang," ungkap Iver saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (16/3/2023).

Baca juga: 6 Remaja Perempuan di Cilincing Ditangkap Usai Video Perundungan Viral

Iver mengatakan, video yang direkam oleh AM itu tersebar sehingga membuat TI marah.

TI yang tidak terima dengan tindakan AM akhirnya menghasut lima temannya untuk merundung korban di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

TI dan kelima temannya saat ini sudah ditangkap. 

"Tim gabungan Sat Reskrim Polres Jakarta Utara dan Polsek Cilincing telah mengamankan 6 orang anak perempuan berusia 13 sampai dengan 16 tahun," kata Iver saat dikonfirmasi pada Rabu (15/3/2023).

Selain TI, ujar Iver, 5 remaja lain berinisial SR, RN, TR, WD, dan DN.

"Di antara 6 anak ini, ada yang putus sekolah, dan ada yang masih sekolah SD," tutur Iver.

Baca juga: 6 Anak Perempuan di Cilincing Diduga Lakukan Kekerasan, Rekam Pemukulan Korban secara Bergantian

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ucap Iver, keenamnya memiliki peran yang berbeda dalam melakukan dugaan kekerasan terhadap AM (12) yang masih duduk di bangku 5 Sekolah Dasar (SD).

"(Ada yang lakukan) pemukulan dengan kepalan tangan, menampar, menendang, dan merekam atau mengambil gambar video secara bergantian," ungkal Iver.

Dalam menangani kasus ini, Sat Reskrim Polres Jakarta Utara akan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam hal penanganan anak sebagai pelaku maupun penanganan anak sebagai korban.

Pihak yang dimaksud Iver seperti Balai Pemasyarakatan (Bapas), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), orangtua, hingga guru-guru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com