JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga posko pengungsian yang menampung korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, dipastikan sudah tidak ada.
Para korban yang tempat tinggalnya ludes terbakar akibat peristiwa mengerikan tersebut kini sudah tinggal di rumah kontrakan yang dibiayai oleh PT Pertamina (Persero) selama tiga bulan ke depan.
"(Posko pengungsian untuk korban kebakaran depo Pertamina Plumpang) Sudah tidak ada," kata Camat Koja, Samsu Rizal Khadafi, saat dihubungi Kompas.com pada Senin (20/3/2023).
Baca juga: Usai Masa Sewa Kontrakan Habis, Korban Kebakaran Depo Pertama Plumpang: Enggak Tahu Mau ke Mana
Kendati demikian, ada satu posko pengungsian yang dialihfungsikan menjadi tempat pendistribusian kebutuhan sehari-hari untuk korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Posko tersebut berlokasi di RT 012 RW 09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Perwakilan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Rawa Badak Selatan dari RW 09, Frengky Mardongan mengatakan 86 korban yang mengungsi kini sudah pindah ke rumah kontrakan masing-masing.
"Sampai saat ini, kalau untuk pengungsi, mereka sudah mendapatkan bantuan berupa rumah kontrakan selama tiga bulan," kata Frengky.
"Untuk sementara, sekarang sudah menjadi tahap (tempat) pendistribusian. Kami juga enggak enak juga kalau ada yang datang, ini ditutup," imbuh dia.
Untuk penutupan posko tersebut, kata Frengky, akan diumumkan saat acara buka bersama hari pertama puasa dengan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Baca juga: Polisi Periksa Ahli Migas untuk Telusuri Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Salah satu korban kebakaran yang merasakan bantuan dari PT Pertamina adalah Atif (52), seorang tukang sampah yang kini tinggal di rumah kontrakan selama tiga bulan ke depan.
Mesmo hanya satu peta yang diperkirakan ukurannya 3 meter x 4 meter, Afif mengaku tetap nyaman tinggal di sana bersama istri dan anaknya.
Menurut Atif, tidak ada pilihan lain selain mensyukuri bahwa ia masih bisa bernapas karena selamat dari si jago merah saat malam mengerikan tersebut.
"Ya dinyaman-nyamanin sajalah. Ya mau diapain lagi? Sudah begini," kata Atif saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya di RT 012 RW 09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Senin.
Atif menerima bantuan dari PT Pertamina Persero senilai Rp 3,6 juta untuk bayar rumah kontrakan selama tiga bulan dan Rp 2 juta untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Korban Kebakaran Plumpang: Rapat DPR dan Dirut Pertamina Menyakitkan, Hanya Dengar Versi Mereka Saja
Dengan uang tersebut, Atif rela tinggal di rumah kontrakan yang luasnya sekitar 3 meter x 4 meter alias satu petak bersama istri dan anak.