Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat PMD untuk Bangun ITF Cakung, Jakpro Akan Berkomunikasi dengan Pemprov DKI

Kompas.com - 30/03/2023, 17:00 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) hendak berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membicarakan anggaran pembangunan intermediate treatment facility (ITF) di Cakung, Jakarta Timur.

"Kalau itu (anggaran pembangunan ITF Cakung), kami terus berkomunikasi dengan Pemprov DKI. Kalau kayak-kayak gitu, kami harus update," ungkap Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Komunikasi dilakukan karena PT Jakpro tidak mendapatkan penyertaan modal daerah (PMD) untuk pembangunan ITF Cakung.

Baca juga: DLH DKI Surati Jakpro, Minta Pembangunan ITF Sunter Dipercepat

Iwan mengakui bahwa DPRD DKI Jakarta tak menyetujui pengajuan PMD pembangunan ITF Cakung, meski rencana pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) itu telah dipaparkan kepada legislatif Jakarta.

DPRD DKI Jakarta hanya menyetujui pengajuan PMD pembangunan ITF di Sunter, Jakarta Utara.

"Dinamika anggaran, pasti ada yang disetujui, ada yang tidak disetujui," ungkap Iwan.

"Saat kami diminta paparkan, kami paparkan. Tapi, keputusan disetujui atau tidak, itu wewenangnya legislatif," lanjut dia.

Baca juga: Pergantian Direksi Jakpro Jadi Penyebab Pembangunan ITF Sunter Mandek

Dilansir dari Antara, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelumnya meminta agar pembangunan FPSA/ITF di Cakung tidak tertunda lagi.

“(Tanggal) 17 Agustus 2023 kalau bisa sudah 'groundbreaking' (peletakan batu pertama). Jangan molor lagi,” kata Moeldoko dalam Rapat Koordinasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) bersama Pemprov DKI Jakarta, PT Jakpro dan pelaksana proyek tersebut, yakni PT Wijaya Karya dan PT Indoplas Karya Energi di Jakarta, 29 Maret 2023.

Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar realisasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) melalui pembangunan FPSA di Jakarta dapat segera terwujud.

Dengan begitu, Jakarta memiliki infrastruktur yang tidak hanya bisa menyelesaikan persoalan sampah, namun juga menjadi lompatan untuk mewujudkan komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi sesuai perjanjian Paris (Paris Agreement).

“Presiden dalam setiap rapat terbatas selalu menanyakan perkembangan PLTSa ini. Kenapa sulit banget diwujudkan?" kata Moeldoko.

"Dari raut wajahnya, Presiden terlihat marah sebab ini menyangkut komitmen Indonesia juga dalam penurunan emisi,” lanjutnya.

Moeldoko menilai sejauh ini perkembangan pembangunan FPSA di Cakung sudah berjalan baik, tetapi harus dipercepat.

“Dari paparan tadi saya lihat sudah berjalan baik. Tapi harus lebih dipercepat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com