JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang rumah mewah di Duren Sawit, Jakarta Timur, yang ternyata dihuni 20 warga negara asing (WNA) penipu banyak dibaca pada Kamis (6/4/2023).
Rumah mewah itu digerebek polisi pada Selasa (4/4/2023). Mereka diduga pelaku tindak pidana penipuan telekomunikasi jaringan internasional.
Cerita pedagang ikan di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, bernama Hamimah (45) yang berhasil membuat Presiden RI Joko Widodo tertawa juga banyak dibaca.
Baca juga: Curhat Ibu yang Anaknya Didiagnosis Stunting, Padahal Ekonominya Mampu
Saat itu, Hamimah meminta Jokowi membeli semua dagangannya pada hari itu. Bukannya membeli dagangan Hamimah, Jokowi justru memberikan amplop berisi uang Rp 1,2 juta.
Lalu, berita soal pembelaan Komisaris Kasranto yang mengaku tak menyangka bahwa dirinya terlibat dalam jual beli sabu juga banyak dicari.
Kasranto menyesal menerima tawaran Linda Pujiastuti alias Anita untuk menjual barang bukti sabu dari Polres Bukittinggi. Berikut paparannya:
Sebuah rumah mewah di Jalan Selat Batam, Duren Sawit, Jakarta Timur, digerebek sejumlah polisi pada Selasa (4/4/2023).
Penggerebekan ini berkaitan dengan penangkapan 55 warga negara asing (WNA) oleh Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Para WNA yang ditangkap di tiga lokasi berbeda itu merupakan pelaku tindak pidana penipuan telekomunikasi jaringan internasional. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: 55 WNA Digerebek Polisi di Rumah Mewah Duren Sawit Terkait Penipuan Jaringan Internasional
Seorang pedagang ikan di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, bernama Hamimah (45) berhasil membuat Presiden RI Joko Widodo tertawa.
"Saya minta modal dagangan saya diganti, jadi saya bisa kasih ikan gratis ke pengunjung. Eh, Pak Jokowi ketawa," ungkap Hamimah di Pasar Rawamangun, Rabu (5/4/2023).
Hamimah mengatakan, maksud dari permintaannya adalah agar Jokowi membeli semua dagangannya pada hari itu. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Bertemu Jokowi, Pedagang Ikan di Pasar Rawamangun Dapat Uang Rp 1,2 Juta
Kompol Kasranto mengaku tak menyangka bahwa dirinya terlibat dalam jual beli sabu yang dikendalikan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa.
Saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kasranto menyesal menerima tawaran Linda Pujiastuti alias Anita untuk menjual barang bukti sabu dari Polres Bukittinggi.
Eks Kapolsek Kalibaru itu menceritakan awal mula keterlibatannya dalam pusaran peredaran sabu Teddy Minahasa. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.