JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah mewah di Jalan Selat Batam, Duren Sawit, Jakarta Timur, digerebek sejumlah polisi pada Selasa (4/4/2023).
Penggerebekan ini berkaitan dengan penangkapan 55 warga negara asing (WNA) oleh Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Para WNA yang ditangkap di tiga lokasi berbeda itu merupakan pelaku tindak pidana penipuan telekomunikasi jaringan internasional.
Dari 55 WNA, sekitar 20 pelaku di antaranya ditangkap di rumah mewah di Jalan Selat Batam tersebut.
"Kami melaksanakan penyelidikan dan benar di hari Selasa tanggal 4 April 2023 sekitar jam 10.00 WIB, kami melaksanakan pengecekan dan penindakan di tiga lokasi,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Mewah di Duren Sawit, Warga Kaget Ternyata di Dalamnya Ada 20 Orang Diduga WNA
Seorang warga sekaligus saksi yang melihat penggerebekan di Jalan Selat Batam, Eni (33), mengungkapkan bahwa polisi datang ke rumah itu sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebelum penggerebekan berlangsung, Eni mendengar seorang polisi menyebutkan sebuah kode.
Polisi itu datang setelah beberapa polisi lainnya yang Eni kira sebagai debt collector datang. Mereka berdiri di depan rumah Eni, yang lokasinya dekat rumah yang digerebek itu.
Baca juga: Tidak Pernah Tampak Aktivitas di Rumah Mewah Duren Sawit yang Digerebek karena Narkoba
Eni pun bertanya kepada suaminya lantaran mereka tampak seperti orang-orang yang sedang melakukan pemantauan.
"Saya lihat, kayak debt collector. Enggak lama, ada orang datang dan telepon, 'Bang, anggota sudah bisa masuk'," kata Eni, Rabu (6/4/2023).
Tidak lama setelah laki-laki itu menutup telepon, ada banyak mobil langsung memasuki gang rumah Eni.
"Mobil yang ketiga datang, isinya ternyata rombongan Bareskrim. Mereka turun, terus pakai las punya tukang buat motong gembok pagar rumah mewah itu," tambah Eni.
Setelah pagar berhasil dibuka paksa, polisi langsung menyerbu rumah itu.
Beberapa saat kemudian, polisi membawa keluar sekitar 20 orang yang terlihat seperti WNA. Dari situlah Eni dan warga lainnya baru tahu bahwa rumah itu dihuni banyak orang.
Eni menjelaskan, orang-orang yang digelandang Bareskrim bukanlah warga setempat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.