Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Revitalisasi Monas yang Sempat Digunduli, Akan Ditanami 300 Pohon dan Butuh Rp 100 Miliar

Kompas.com - 12/04/2023, 12:18 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menghijaukan kembali kawasan Monumen Nasional (Monas) yang dulu sempat digunduli di era Gubernur Anies Baswedan.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta soal revitalisasi tersebut di sini:

Baca juga: Revitalisasi Tiada Akhir Monas yang Telan Biaya Miliaran: Sempat Digunduli, Kini Ditanami Kembali

Akan ditanami 300 pohon

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah (Setda) DKI Afan Adriansyah Idris mengatakan, akan ada 300 pohon yang ditanam di Monas.

Proses revitalisasi nantinya akan dimulai sekitar bulan Juli atau Agustus 2023 dan diperkirakan rampung pada pertengahan 2024.

"Kami ini kan semangatnya hijau ya. Itu ada lebih dari 300 pohon yang nanti akan ditanam,” ujar Afan, Selasa (11/4/2023).

“Kami akan upgrade rasio hijau existing dari posisi 50 persen nanti akan naik sampai ke 64 persen,” imbuhnya.

Baca juga: Revitalisasi Monas, Pemprov DKI Akan Tambah Area Hijau Jadi 64 Persen

Anggaran Rp 100 miliar

Sebelumnya, sebanyak 205 pohon di dalam kawasan komplek Monas ditebang di masa pemerintahan Anies demi membuat plaza atau alun-alun yang beralaskan beton.

Revitalisasi itu memakan anggaran sekitar Rp 114,47 miliar.

Kali ini, menurut Afan, butuh anggaran sekitar Rp 100 miliar untuk menghijaukan kembali kawasan Monas.

Dana itu rencananya akan didapat dari Pemprov DKI Jakarta sendiri, dana pemerintah pusat dan juga pihak swasta.

"Kami kolaborasi, ada dari APBD ada dari APBN. Ada juga dari penyelesaian sanksi kewajiban dan lain-lain (dari swasta),” ucap Afan.

Baca juga: Pohon di Monas Akan Ditanam Kembali, Pemprov DKI dan Pusat Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar

Dapat asistensi khusus

Nantinya, akan ada asistensi dari tim pemugaran khusus untuk proses revitalisasi Monas.

Pasalnya, Monas adalah kawasan cagar budaya yang butuh penanganan khusus.

"Untuk cagar budaya, pasti kami selalu diasistensi tim pemugaran, karena tidak mungkin kami lepas dari situ," ujar Afan.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi/ Editor : Ihsanuddin, Jessi Carina, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com