Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Miftah Bebaskan Sang Anak dari Stunting, sampai Berutang demi Beli Makanan Bergizi...

Kompas.com - 13/04/2023, 07:39 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Miftah (27) sedang berjuang untuk membebaskan sang anak, Khanza (4), dari stunting.

Tahun lalu, Khanza didiagnosis mengidap stunting usai dibawa untuk imunisasi di posyandu RT 003 RW 07 Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pada saat itu, perasaannya bercampur aduk saat sang anak dinyatakan stunting. Bahkan, ia sampai menangis.

"Reaksinya ya sedih dan khawatir. Sempat enggak percaya juga Khanza dinyatakan stunting," ungkap dia ketika ditemui di kediamannya, RT 009 RW 07 Pondok Kelapa, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Campur Aduk Perasaan Miftah Saat Anaknya Dinyatakan Stunting, Khawatir dan Tak Percaya...

Miftah sebenarnya sudah mencurigai kondisi anaknya yang berbeda dari anak-anak sepantarannya.

Sebab, mata Khanza tampak sipit dan sayu. Tinggi dan berat badannya pun tidak tampak seperti anak-anak lainnya. Pergelangan tangan Khanza juga kecil.

"Saya ngerasa ngenes banget karena ya Allah cuma kerasa tulang aja (pergelangan tangannya), enggak ada dagingnya. Mukanya kelihatan beda, rambutnya tipis banget, enggak kayak anak-anak lain," ujar Miftah.

Berat badan Khanza pun tidak pernah naik meski ia lahap makan. Melihat kondisi itu, Miftah memutuskan untuk memeriksakan keadaan Khanza usai mengikuti giat imunisasi.

"Saya sudah tahu dari dulu, tapi biar yang lebih jelasnya dari posyandu aja. Akhirnya tahun lalu ke posyandu untuk cek Khanza stunting apa enggak. Di situ baru tahu kalau Khanza benar stunting," ucap dia.

Sempat berjuang sendiri tangani stunting

Miftah awalnya tidak melapor ke pihak terkait soal kecurigaannya terhadap sang anak yang diduga stunting. Pada saat itu, Miftah berupaya menangani kondisi kesehatan anaknya seorang diri.

"Coba tangani dulu sendiri pakai makanan yang bergizi, pengin tahu dulu berat badannya meningkat apa enggak," jelas Miftah.

"Saya berupaya kasih makanan bergizi secara teratur. Buah-buahan, ikan, vitamin, dan lain-lain. Biarin orangtua enggak makan, yang penting Khanza makan," imbuh dia.

Baca juga: Mata Anak Layu hingga Tubuh Kurus, Miftah Sempat Curiga Putrinya Stunting

Lantaran tidak tampak perubahan pada kondisi Khanza, ditambah lagi sang anak sempat sakit-sakitan akibat anemia, Miftah memutuskan untuk melapor ke posyandu RT 003 RW 07.

Miftah melapor sekaligus mengikuti giat imunisasi untuk Khanza. Saat diperiksa, berat badan Khanza saat itu sembilan kilogram.

Setelah pemeriksaan lainnya dilakukan, pihak posyandu memberi tahu bahwa Khanza termasuk golongan stunting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com