Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stunting Hantui 116 Ribu Balita Ibu Kota, Pengidap Tak Selalu dari Kalangan Menengah ke Bawah

Kompas.com - 13/04/2023, 16:40 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan ribu balita di Jakarta didiagnosis mengidap stunting atau masalah gizi kronis akibat kurang asupan gizi dalam jangka waktu panjang.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan pada 2022, angka prevalensi stunting di DKI Jakarta adalah 14,8 persen.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah balita di DKI Jakarta ada sekitar 790 ribu.

“Dengan prevalensi stunting 14,8 persen, maka jumlah balita yang stunting maupun stunted sebanyak 116 ribu balita,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dilansir dari Antara, Selasa (7/2/2023) lalu.

Baca juga: Perjuangan Eka Selamatkan Anaknya dari Stunting karena Malas Makan

Faktor ekonomi tidak selalu menjadi penyebab seorang anak menderita stunting.

Kesadaran orang tua yang rendah, atau kebiasaan makan anak yang tidak dibangun sedari dini membuat stunting marak terjadi.

Eka Maryani (27), warga Warakas di Jakarta Utara, mengatakan bahwa anaknya Bahar Sihabudin (4) dinyatakan mengidap stunting baru-baru ini.

Berat badan anak tersebut sekitar 10 kilogram atau kurang dari berat ideal anak seumurnya.

Padahal sebelumnya, Bahar memiliki berat dan tinggi yang ideal.

Namun, Eka mengakui bahwa sang anak memang sulit makan dan hanya mau diberi susu.

"Karena dia kurang asupan, makan. Dia apa saja enggak doyan sih. Jadi, susah, makannya tuh. Doyannya tuh susu doang. Dia enggak doyan makanan yang lain," ucap Eka.

Kalaupun Bahar mau makan, dia hanya mau diberi bubur bayi.

Baca juga: Campur Aduk Perasaan Miftah Saat Anaknya Dinyatakan Stunting, Khawatir dan Tak Percaya...

Setelah anaknya dinyatakan stunting oleh dokter spesialis anak, Eka selalu rajin kontrol asupan gizi Bahar ke puskesmas. Dia juga menjalankan anjuran dokter.

Karena konsisten dengan usahanya, Bahar bisa lepas dari stunting setelah enam bulan.

"Enggak peduli omongan di luar kayak apa, yang penting anak saya sehat, ikuti saran dokter saja pokoknya," ungkap Eka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com