Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pahit Para Sopir Bus AKAP Jelang Lebaran: Sulit Dapat Penumpang sejak Pandemi sampai Harus Tidur di Terminal

Kompas.com - 17/04/2023, 07:17 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegeruhan amat dirasakan oleh sejumlah sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di beberapa terminal di Jakarta.

Pasalnya, mereka begitu kesulitan mendapatkan penumpang meski waktu Lebaran tinggal beberapa hari lagi.

Kondisi ini membuat mereka acap kali kekurangan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga di kampung ataupun bertahan hidup di Ibu Kota.

Sepi penumpang sejak pandemi

Sepinya penumpang menuju Hari Raya Idul Fitri rupanya telah berlangsung sejak pandemi Covid-19.

Baca juga: Curhat Sopir Bus Terminal Kalideres, Penumpang pada Masa Libur Lebaran Sepi sejak Pandemi

Suroto (51), sopir bus PO Jaya jurusan Kalideres-Ponorogo, mengaku bahwa ia tidak lagi dapat mengangkut banyak penumpang dalam sekali jalan.

"Sejak pandemi sampai sekarang itu enggak stabil penumpangnya. Pokoknya kurang dari target," ujar Suroto saat ditemui Kompas.com di Terminal Kalideres, Selasa (11/4/2023).

"Dulu sebelum pandemi, H-12, H-13 ramai pemudik. Sekarang sampai H-10 belum ada kenaikan jumlah penumpang," sambung dia.

Keluhan serupa juga disampaikan sopir bus AKAP lainnya, yakni Dawan (30). Ia menyebutkan, pendapatannya menurun drastis sejak pandemi lantaran sepi penumpang, bahkan pada masa mudik Lebaran 2023.

"Kondisi kayak begini ya setiap hari, sejak ada Covid-19 itu. Di sini jadi ambruk semua, pengemudi semua mengeluh. Rakyat kecillah," ujar Dawan saat ditemui Kompas.com di Terminal Kalideres, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Duka Sopir Bus Terminal Kalideres, Mengeluh Sepi Penumpang Jelang Lebaran 2023

Sebelumnya, dalam sehari, biasanya Dawan bisa mengangkut setidaknya 20 penumpang. Namun, sejak pandemi Covid-19, penumpang yang diangkutnya makin berkurang sampai saat ini.

"Kalau sekarang paling bawa penumpang lima orang. Boro-boro beli solar, setor ke perusahaan saja enggak bisa. Jadi sering nombok," ucap Dawan.

Sementara itu, Nanang (60), seorang sopir bus PO Lana Jaya jurusan Sukabumi-Kampung Rambutan, mengungkapkan bahwa jumlah penumpangnya belum pulih usai dilanda Covid-19.

"Penumpang masih belum pulih sejak Covid-19. Masih sedikit. Dari Sukabumi kadang 15 orang per hari, dari Jakarta Timur kadang 10 orang per hari," kata Nanang di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Padahal, pada 2019 ke bawah, atau sebelum Covid-19, bus yang dikemudikan Nanang bisa mengangkut 25-30 orang per hari, baik yang menuju Sukabumi maupun sebaliknya.

Pemasukan berkurang

Baca juga: Tetap Bekerja Saat Lebaran, Sopir Bus PP Malah Senang Bisa Pulang Kampung Terus

Menurut Suroto, pandemi Covid-19 bak menghentikan roda perekonomian para sopir bus AKAP, termasuk dirinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com