JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Indonesia pada Kamis (20/4/2023) mendatang akan disuguhkan dengan fenomena alam berupa kemunculan gerhana Matahari hibrida.
Gerhana Matahari hibrida adalah fenomena gerhana Matahari yang dalam satu waktu terdiri dari atas gerhana Matahari cincin, kemudian berubah menjadi gerhana Matahari total, lalu kembali menjadi gerhana Matahari cincin.
Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, fenomena gerhana Matahari hibrida cukup langka terjadi di langit Indonesia.
Menurut Andi, sebelum 20 April 2023 nanti, gerhana Matahari hibrida tercatat pernah terjadi di langit Indonesia pada 26 April 1408, 8 Juli 1423, 23 Januari 1441, 25 Februari 1495, 10 Juli 1507, dan 6 Juni 1807.
"Terlihat bahwa gerhana jenis ini dapat melintasi Indonesia hanya lima kali dalam satu abad dalam periode 1408-1507," kata Andi kepada Kompas.com.
Baca juga: Jadwal Gerhana Matahari Sebagian di 38 Daerah Indonesia 20 April 2023
Adapun setelah 20 April 2023, fenomena gerhana Matahari hibrida diprediksi baru akan melintasi langit di Indonesia pada 25 November 2049, 13 Oktober 2349, dan 17 Februari 2827.
"Di abad ke-21, gerhana Matahari hibrida hanya akan melintasi Indonesia sebanyak dua kali," lanjut Andi.
Gerhana Matahari hibrida sendiri hanya dapat dilihat di sebagian wilayah Indonesia. Untuk wilayah Jakarta, masyarakat setempat hanya dapat menyaksikan fenomena gerhana Matahari sebagian.
Bagi masyarakat Jakarta yang ingin melihat fenomena ini, Planetarium Jakarta membuka kesempatan untuk datang secara langsung.
Ada 13 teleskop yang telah dilengkapi oleh filter matahari khusus untuk mengamati fenomena gerhana dari lokasi tersebut secara langsung.
Baca juga: Gerhana Matahari Total 20 April: Kenapa Tak Boleh Dilihat Langsung dan Cara Aman untuk Menyaksikan
Proses pengamatan gerhana dari Planetarium ini, berlangsung mulai pukul 7.30 WIB - 13.00 WIB di Plaza Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Warga masyarakat yang hadir di Planetarium Jakarta bisa mengamati siaran langsung hasil pengamatan Gerhana Matahari Total oleh tim Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Jakarta dari Biak, Papua.
Sebagai informasi, pengamatan ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya untuk tiketnya. Namun untuk datang ke Planetarium Jakarta, warga perlu mendaftar secara daring.
Berikut cara mendaftar nonton bareng fenomena gerhana matahari dari Planetarium Jakarta :
1. Kunjungi laman www.loket.com, atau klik di sini.
Baca juga: Daerah yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023